Lomba Tek Tek di Pisangan Cegah Tawuran
Lomba tek tek atau seni membangunkan sahur digelar di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (25/6) malam hingga Minggu (26/6) dinihari. Lomba yang dihelat LMK Kelurahan Pisangan Timur menarik perhatian ratusan hingga ribuan warga unik dan penuh kreasi.
Remaja yang hoby bermain musik, bervokal maupun nongkrong dapat tersalurkan di ajang kreasi ini. Tentu juga ini dapat mencegah tawuran warga
Dalam lomba ini, peserta yang terbagi dalam 19 kelompok menunjukkan kebolehannya saat membangunkan warga yang akan santap sahur. Selain mengenakan busana unik, mereka juga membekali dengan peralatan pendukung. Seperti beduk, drum band, kentongan, terompet dan sebagainya.
Dengan mengambil
start-finish di Stadion Bea Cukai di Jalan Bujana Tirta, peserta yang berasal dari sekolah dasar hingga dewasa berkeliling kampung sejauh kurang lebih 2-2,5 kilometer. Rute yang dilaluinya Jalan Bujana Tirta, Jalan Pisangan Lama 3, Jalan Pori Raya, Jalan Gading Raya, Jalan Rawamangun Muka Selatan dan finish. Namun sebelum berkeliling, mereka wajib atraksi, menunjukkan kebolehannya dalam membangunkan sahur warga, di hadapan juri.RPTRA Bisa Kurangi Kasus TawuranBeberapa peserta mengenakan pakaian khas Betawi, busana muslim, badut, wayang orang, ondel-ondel dan sebagainya. Mereka atraksi ber yel-yel membangunkan sahur dengan diiringi peralatan musik yang dibawanya.
Camat Pulogadung, Bambang Pangestu mengatakan, festival kreasi membangunkan sahur ini hanya ada di Pisangan Timur. Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi pada warganya. Selain dapat melestarikan budaya, perhelatan ini menjadi ajang silaturahmi warga dan pemerintah kelurahan maupun kecamatan. Kegiatan ini sangat positif karena dapat menjalin kerukunan warga di 15 RW. Tentunya juga dapat mencegah aksi tawuran warga.
"Remaja yang hoby bermain musik, bervokal maupun nongkrong dapat tersalurkan di ajang kreasi ini. Tentu juga ini dapat mencegah tawuran warga," kata Bambang, Minggu (26/6).
Ia berharap, ke depan kegiatan seperti ini diperbanyak di lingkungan warga. Sehingga pembangunan yang ada tidak hanya berupa fisik namun juga seni budaya kearifan lokal harus ditingkatkan.
Juru Bicara LMK Pisangan Timur, Mulyandi menuturkan, lomba tek tek seni dan kreasi membangunkan sahur ini sudah kelima kalinya digelar. Pertama kali dimulai tahun 2012 lalu. Setiap tahun jumlah pesertanya terus bertambah. Kegiatan ini menjadi tradisi dan budaya warga sekitar. Selain untuk menjalin silaturahmi warga, kegiatan kali ini juga untuk menyambut ke 489 Kota Jakarta.
"Ada empat kriteria penilaian. Kekompakan, ketertiban, kerapihan dan makna lagu yang dibawakan. Penilaian dilakukan saat atraksi di garis start maupun saat berkeliling kampung," tandas Mulyandi.
Dalam lomba ini, panitia memberikan hadiah pada para penjjuara berupa piala dan pigam. Selain itu ada hadiah tambahan uang, untuk juara 1 sebesar Rp 1,5 juta, juara 2 Rp 1 juta, juara 3 Rp 750 ribu. Juara harapan 1 Rp 500 ribu, harapan 2 Rp 400 ribu, harapan 3 Rp 200 ribu. Bahkan yang tidak dapat juara mendapat uang pembinaan Rp 100 ribu per kelompok.