PKL Marak di Kawasan Pasar Cengkareng
Maraknya keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Cengkareng membuat kawasan tersebut terlihat semrawut. Alhasil kondisi demikian pun kerap dikeluhkan warga.
Berbagai pedagang tumpah ruah menguasai trotoar, jalur hijau dan berdiri di atas saluran air
Kepala Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, Sonar Sinurat mengaku siap menata ratusan PKL yang marak di kawasan Pasar Cengkareng tersebut. "Keberadaan lapak PKL sudah sangat meresahkan warga. Berbagai pedagang tumpah ruah menguasai trotoar, jalur hijau dan berdiri di atas saluran air," ujar Sonar Sinurat, Minggu (17/7).
Dikatakan Sonar, kesemrawutan kawasan Pasar Cengkareng akibat keberadaan PKL yang sudah berlangsung sekian tahun lamanya. "Para pedagang berjualan di gedung lokasi binaan milik Sudin KUMKMP dan Pasar Jaya. Namun, karena sepi pembeli, mereka turun membuka lapak dagangan di trotoar. Kondisinya pun dibiarkan sekian lama," keluhnya.
98 Lapak PKL Balimester Ditata UlangPihaknya, kata Sonar, hingga saat ini belum menerima data atau diminta oleh Lurah Cengkareng Timur maupun Camat Cengkareng untuk turun bersama guna menata ratusan pedagang yang menguasai badan jalan, jalur hijau dan di atas saluran tersebut.
"Kalau sekadar penertiban, kondisi kesemrawutan akan terus terjadi. Ada dua lokasi usaha yakni Lokbin dan Pasar Jaya yang bisa dijadikan tempat penampungan PKL sehingga kesemrawutan bisa ditangani," ungkapnya.
Sekadar diketahui ratusan lapak PKL menguasai setiap badan jalan, atas saluran air dan jalur hijau di kawasan Pasar Cengkareng. Diperkirakan sekitar 700 lapak PKL menguasai ruang publik sehingga kawasan menjadi semrawut dan tidak tertata.