Pengunjung Monas Meningkat Setelah Steril Dari PKL
Sterilnya kawasan Monas, Jakarta Pusat dari pedagang kaki lima (PKL) berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan. Sebab pengunjung merasa nyaman dan aman saat berwisata di kawasan tersebut.
Dulu Monas mau capai 10 ribu sampai 20 ribu (pengunjung) kalau nggak ada acara susah. Sekarang kalau Minggu itu rata-rata 85 ribu
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencatat, dari semula hanya sebanyak 10-20 ribu pengunjung pada akhir pekan, kali ini meningkat menjadi rata-rata 85 ribu pengunjung.
"Dulu Monas mau capai 10 ribu sampai 20 ribu (pengunjung) kalau nggak ada acara susah. Sekarang kalau Minggu itu rata-rata 85 ribu. Karena orang merasa aman nyaman," kata Basuki di Balai Kota
DKI Jakarta, Rabu (10/8).Ratusan PKL Monas akan Direlokasi ke Pasar TradisionalBasuki menambahkan, sebelum adanya penertiban, banyak oknum PKL yang melakukan penodongan kepada pengunjung. Bahkan tak jarang juga PKL memaksa pengunjung untuk membeli dagangannya.
"Dulu oknum PKL itu bisa nodong, maksa beli. Sekarang orang berasa enak jalan di Monas. CCTV kami pasang bagus, sampai bisa liat wajah. Jadi warga juga merasa aman," ujarnya.
Namun, Basuki mengaku selalu kucing-kucingan dengan PKL saat melakukan penertiban. Karena tak jarang PKL kembali lagi berjualan meski sudah ditertibkan. Hal itu juga terjadi di kawasan Monas.
"Mau nggak mau kan memang tom and jerry sama PKL. Tapi ya mau nggak mau kami mesti dorong beri pengertian. Yang paling repot itu adalah PKL luar Jakarta. Yang ngongkosin itu orang Jakarta gitu loh," tandasnya.