Sudin Tata Air Jakbar Kesulitan Buang Lumpur Hasil Pengerukan
Pengerukan saluran dan kali yang digencarkan Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat menuai masalah.
Lumpur setinggi dua meter akan menggunung di dua lahan itu
Sebab, lumpur dari hasil kegiatan pengerukan dikhawatirkan tak bisa tertampung di tempat pembuangan.
Lumpur Saluran PHB Labrata DikerukKepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat, Imron Syahrin mengatakan, setiap harinya ratusan Pekerja Harian Lepas (PHL) mengeruk sekitar 300 kubik lumpur dan mengangkutnya dengan 47 unit dump truck.
"Lumpur hasil pengerukan selama ini kami buang di wilayah Tegal Alur, Kalideres dan Tunas Muda, Kembangan," katanya, Selasa (6/9).
Imron menjelaskan, di Tegal Alur, lahan untuk tempat pembuangan lumpur memiliki luas 8.000 meter persegi. Sementara lahan di Tunas
Muda mencapai 5.000 meter persegi."Meski terbilang luas, tapi kalau ditumpuk tiap hari, lumpur setinggi dua meter akan menggunung di dua lahan itu beberapa bulan ke depan," ungkapnya.
Ia menambahkan, di kedua lahan tersebut, lumpur hasil pengerukan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga belum terangkut dan semakin banyak jumlahnya.
"Saat ini masih masih bingung mencari lahan baru untuk buangan lumpur," tandasnya.