Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menyalurkan bantuan gerobak bagi para pedagang kaki lima (PKL).

Kalau disalahgunakan atau dijual bisa dipidanakan. Seluruh DKI nomornya beda-beda, pemiliknya siapa, lokasi di mana, sudah ada di database

Kali ini, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta mendistribusikan sebanyak 29 gerobak baru bagi PKL binaan di Lokasi Sementara (Loksem) Pujasera, Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/10).

Kepala Dinas KUMKMP DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, ada 74 pedagang binaan di kawasan Blok S. Dari jumlah itu, baru 29 pedagang yang mendapat gerobak baru, sisanya akan menyusul secara bertahap.

Dinas KUMKMP sudah memprogramkan pendistribusian 600 gerobak yang sama di lima wilayah pada tahun ini.

"Untuk gelombang pertama, 200, gelombang kedua 200, ketiga juga 200. Ini masih gelombang petama. Di sini tempatnya sudah diperbaharaui, sekarang menyusul gerobaknya," terang Irwandi.

Pedagang binaan yang menerima gerobak dibuatkan berita acara serah terima dan surat pernyataan. Mereka juga diminta melampirkan KTP DKI, KK, dan tanda tangan di atas materai. Tujuannya, agar gerobak tidak disalahgunakan atau dipindahtangankan.

"Kalau disalahgunakan atau dijual bisa dipidanakan. Seluruh DKI nomornya beda-beda, pemiliknya siapa, lokasi di mana, sudah ada di database," tandas Irwandi.

Perlu diketahui terdapat tiga jenis gerobak yang dibagikan, yakni gerobak yang didesain untuk berjualan bubur dan bakso dengan dandang di dalamnya. Kemudian jenis gerobak untuk berjualan gorengan, terakhir gerobak polos yang cocok untuk berjualan nasi uduk atau sejenisnya. Gerobak ini senilai Rp 7,8 juta untuk satu unitnya ini terbuat dari bahan stainless steel.