Polisi akan Periksa Operator Borphile Proyek LRT
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan pemilik rumah yang tertimpa alat berat jenis borphile untuk proyek Light Rail Transit (LRT). Selanjutnya pemeriksaan akan dilakukan kepada operator alat berat.
Pemeriksaan ini akan terus dilanjutkan dan nantinya terhadap operator alat beratnya
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Mohammad Agung Budijono mengatakan, saat ini pihaknya baru memintai keterangan dari pemilik rumah, dalam hal ini Munadi (44), salah satu anak Asmani. Saat kejadian, Munadi tengah tertidur di kamarnya bersama anaknya, Fabio (5). Belakangan kamar ini malah rusak bagian tembok dan atapnya yang terkena ujung alat berat borphile.
"Saat ini kami baru memintai keterangan pemilik rumah dan sejumlah warga sekitar sebagai saksi. Pemeriksaan ini akan terus dilanjutkan dan nantinya terhadap operator alat beratnya," ujarnya, Sabtu (5/12).
Alat Berat Proyek LRT Timpa Rumah WargaMenurutnya, sejauh ini belum diketahui penyebab ambruknya alat berat borphile ini. Sebab pemeriksaan saksi-saksi maupun di lokasi kejadian masih terus dikakukan. Termasuk pemeriksaan terhadap sejumlah pekerja proyek pembangunan jalan layang kereta api cepat yang menghubungkan Jakarta-Bogor ini.
Belum diketahui apakah akan ada sanksi terhadap kontraktor atau pekerja proyek yang menggarap LRT ini. Namun polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kasus ambruknya alat berat borphile ini hanya menimbulkan materi, berupa kerusakan rumah warga.
Alat berat borphile ini ambruk pada Jumat (4/11) sekitar pukul 09.15. Bagian ujung alat berat inimenimpa rumah Asmani (56), warga Jalan Jaya Kusuma RT 01/01 Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.