Kontraktor Rusun Rawa Bebek Diminta Perhatikan K3
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono meminta kepada kontraktor pembangunan Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek untuk tetap memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Karena akibat kurang diperhatikannya K3 proyek pembangunan empat blok dihentikan sementara.
K3 itu penting, jangan sampai dilupakan. Tetap harus diperhatikan
"K3 itu penting, jangan sampai dilupakan. Tetap harus diperhatikan," kata Sumarsono, saat meninjau Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Sabtu (5/11).
Pembangunan Rusun Rawa Bebek dihentikan sejak tanggal 8 Oktober. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta mencatat ada beberapa yang perlu diperhatikan. Seperti pekerja yang tidak menggunakan pengaman kerja, kabel yang masuk ke dalam genangan air, serta steger menggunakan kayu.
Plt Gubernur Tinjau Pembangunan Rusun yang TerhentiPenyebab lainnya penghentian pembangunan yakni karena beberapa pekerjaan dinilai tidak memenuhi standar. Sehingga harus dilakukan perbaikan, seperti bagian tangga, kamar mandi serta lainnya.
Sementara itu untuk bisa memastikan apakah bangunan bisa dilanjutkan atau tidak, pihaknya akan meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) untuk memberikan second opinion. "Saya sudah hubungi Kementerian PU-PR untuk memberikan second opinion. Senin atau Selasa saya kira akan ditinjau," ujarnya.
Project Manager PT Permata Dwi Lestari, Akto Permana mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai perbaikan konstruksi yang menjadi catatan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda. Selain itu, juga berjanji akan lebih memperhatikan K3 untuk pegawai.
"Kami sanggup untuk menyelesaikan dalam kurun waktu 1,5 bulan kedepan. Saat ini pembangunan sudah mencapai 57,8 persen," tandasnya.