Pemberian Imunisasi Anti HPV Masih Aman
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan bisa melakukan imunisasi untuk mencegah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) kepada 75 ribu siswi sekolah dasar (SD) kelas 5 dan 6 di 2016 ini. Hingga kini belum ada penelitian yang menyebutkan ada efek samping negatif dari imunisasi tersebut.
Jadi kalau ada informasi yang menyatakan menyebabkan kemandulan atau menopase dini, belum ditemukan ada hubungan dengan pemberian vaksin HPV
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto meminta kepada masyarakat agar tidak langsung percaya adanya isu terkait efek samping negatif dari imunisasi ini. Sebab belum ada penelitian yang menyebutkan hal tersebut.
"Jadi kalau ada informasi yang menyatakan menyebabkan kemandulan atau menopase dini, belum ditemukan ada hubungan dengan pemberian vaksin HPV," ujarnya, Senin (28/11).
Pengidap Kanker Serviks akan DifasilitasiMenurutnya, hingga saat ini pihaknya telah melakukan imunisasi kepada 70 ribu siswa. Dan optimis bisa mencapai target pada akhir tahun.
"Jadi ini sangat penting untuk pencegahan. Saat ini sudah 70 ribuan siswi diberikan imunisasi tersebut. Negara seperti Amerika dan Australia sudah menjadikan ini program nasional sejak 10 tahun lalu, sedangkan kita baru memulai," tandasnya.
Dari data WHO pada September 2016 sudah 67 dari 194 negara di dunia yang mengimplementasikan program imunisasi HPV di negaranya. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013 diketahui sebanyak 330.000 orang dengan kasus terbesar adalah kanker serviks atau kanker leher rahim.