Konsistensi DKI Perangi Penyakit TB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan perang terhadap penyakit Tuberkolosis (TB). Terlebih Jakarta merupakan provinsi ketiga dengan jumlah penderita TB terbanyak di Indonesia.
Kali ini saya tidak ingin Jakarta jadi nomor satu. Justru kalau bisa keluar dari ranking tiga
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bisa mengurangi jumlah penderita TB di Ibukota. Bahkan ditargetkan Jakarta tidak masuk lagi pada ranking tertinggi jumlah penderita TB.
"Kali ini saya tidak ingin Jakarta jadi nomor satu. Justru kalau bisa keluar dari ranking tiga," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/12).
DKI Edukasi Penyakit TB di TransjakartaPria yang akrab disapa Soni ini menegaskan, Pemprov DKI Jakarta sudah memulai perang terhadap penyakit TB sejak 2001 lalu. Namun memang tidak mudah untuk bisa menurunkan angka penderita TB. Sehingga pihaknya akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Sebenarnya, Jakarta perang terhadap TB itu sudah lama. Tapi TB kan penyakit menular yang tidak mudah. Kadang bisa up, kadang bisa down. Maka dari itu, kami akan mengedukasi masyarakat agar mengetahui dan memahami," ujarnya.
Peringkat pertama penderita TB terbanyak yakni Gorontalo dan kedua adalah Papua Barat. Pihaknya pun berusaha mengedukasi masyarakat mengenai bahaya penyakit TB di transportasi publik.
Tujuannya agar penderita TB bisa lebih waspada agar tidak menularkan kepada orang lain. Caranya dengan menggunakan masker.
"Ini memang cepat masyarakat harus diedukasi. Jadi penderita TB, ya pakai masker kalau di tempat publik, karena semua orang terkena ri
siko yang sama," tandasnya.