PKL Marak, Omset Pedagang Pasar Lokomotif Merosot
Pedagang ayam di Pasar Lokomotif, Jatinegara, Jakarta Timur mengeluhkan maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan pasar. Sebab keberadaan PKL yang juga berjualan ayam tersebut mengakibatkan omset pedagang resmi merosot.
Apalagi PKL menjual barang dagangannya lebih murah daripada pedagang resmi karena mereka tidak membayar sewa kios
Gio (47), pedagang Pasar Lokomotif menjelaskan, akibatnya maraknya PKL di depan pasar, para pembeli enggan masuk ke dalam pasar, lantaran dagangan yang dijual sejenis. Selain itu, PKL juga menyesaki pintu masuk pasar sehingga pembeli makin enggan berbelanja ke pasar resmi.
"Apalagi PKL menjual barang dagangannya lebih murah daripada pedagang resmi karena mereka tidak membayar sewa kios. Akibatnya banyak kios sepi, bahkan beberapa pedagang akhirnya bangkrut," kata Gio, Rabu (6/8).
Tertibkan Monas, DKI Dapat Dukungan TNI & PolriGio menuturkan, sejak maraknya PKL, dirinya dan puluhan pedagang ayam lainnya mengaku sering merugi. Karena tidak jarang dalam sehari ayam yang dijualnya tidak laku sama sekali. “Kalau begini terus saya bisa bangkrut juga. Sekarang pasar sangat sepi akibat PKL di luar pasar. Padahal kita bayar tempat di sini. Kami mohon PKL itu ditertibkan,” pintanya,
Kepala Pasar Jaya Enjo dan Pasar Jaya Lokomotif Jatinegara, Agus Darmanto menyebutkan, di pasar tersebut ada sebanyak 34 pedagang resmi yang berjualan ayam. "Ya karena banyak PKL dagangan pedagang resmi sering tidak laku," terangnya.
Agus berjanji untuk melakukan penertiban terhadap PKL dalam waktu dekat agar pedagang resmi tidak terus menerus merugi. “Padahal sebenarnya kita masih ada tempat kosong di dalam pasar, mereka tentu bisa masuk kedalam. Pernah kita usulkan tapi mereka tidak mau,” ujarnya.