Guru Honorer Pulau Sebira akan Diperjuangkan Dapat Insentif
Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta berjanji akan memperjuangkan nasib para guru honorer di SDN dan SMPN 02 Pagi Satu Atap Pulau Sebira, Pulau Harapan Kepulauan Seribu yang membutuhkan insentif untuk biaya transportasi.
Kami akan perjuangkan insentif untuk guru honorer di Pulau Sebira jika realitasnya seperti itu
"Kami akan perjuangkan insentif untuk guru honorer di Pulau Sebira jika realitasnya seperti itu," kata Pantas Nainggolan, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jumat (27/1).
Ia pun meminta kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera mengusulkan insentif tambahan bagi guru honorer di Pulau Sebira.
Disdik Diminta Perhatikan Nasib Guru Honorer di Pulau Sebira"Kami minta segera diajukan karena dewan menilai aspirasi guru honorer masuk akal," ujarnya.
Pantas memastikan akan terus mengawal aspirasi guru honorer di pulau tersebut bersama dengan eksekutif. Sehingga para pengajar non Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini bisa mendapatkan insentif di luar gaji Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Kami bersama eksekutif siap mengawal agar aspirasi guru honorer bisa terealisasi," tandasnya.
Sekadar diketahui, sebelumnya Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Ismet Harahap meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta lebih memperhatikan nasib guru honorer yang mengajar di SDN dan SMPN 02 Pagi Satu Atap Pulau Sebira, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
"Guru honorer di sini perlu diberi perhatian karena biaya transportasi mereka mahal. Terutama jika ada kegiatan di luar pulau," kata Ismer Harahap, Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Kamis (26/1).
Ia mengungkapkan, karena Pulau Sebira merupakan pulau terluar di perairan Jakarta, biaya transportasi menjadi tinggi.
"Biaya transportasi yang dikeluarkan para guru honorer setiap kali jalan bisa mencapai Rp 500 ribu," ungkapnya.