You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
DKI Siapkan Aplikasi Android Tampung Keluhan Warga
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan aplikasi android untuk menampung aspirasi dan keluhan warga ibu kota. Nantinya, aplikasi tersebut dapat menampung berbagai keluhan warga terkait tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), k.
photo doc - Beritajakarta.id

DKI Siapkan Aplikasi Android Tampung Keluhan Warga

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan aplikasi android untuk menampung aspirasi dan keluhan warga ibu kota. Nantinya, aplikasi tersebut dapat menampung berbagai keluhan warga terkait tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), kondisi jalan berlubang, masalah keamanan, dan lain sebagainya.

Aplikasi sama dengan safetiPin sedang dibangun tahun ini. Bedanya, kalau SafetiPin laporan siapapun datanya ada di server yang punya SafetiPin. Kalau kami yang membuat, maka data dan informasinya jadi milik kami

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo mengatakan, aplikasi yang saat ini tengah digarap tersebut sama dengan aplikasi SafetiPin.

"Aplikasi sama dengan SafetiPin sedang dibangun tahun ini. Bedanya, kalau SafetiPin laporan siapapun datanya ada di server yang punya SafetiPin. Kalau kami yang membuat, maka data dan informasinya jadi milik kami," kata Agus, Senin (11/8).

Warga Keluhkan Dokter Puskesmas Datang Telat

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut nantinya bisa diunduh siapa pun melalui google playstore dan berfungsi memberikan informasi terkait kondisi suatu wilayah. Jika ada laporan, akan ada simbol warna tertentu. "Misalnya, warna merah untuk laporan kurang aman, kuning untuk was-was, dan hijau menandakan aman," ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun aplikasi yang sedang dikerjakan berbeda dengan aplikasi SafetiPin, masyarakat tetap bisa menggunakan dan memanfaatkan keberadaan SafetiPin. Hanya saja, kelemahan penggunaan aplikasi tersebut, informasi yang masuk adalah ke pemilik server yang bukan berada di DKI.

"Jadi kita tidak tahu persis laporan masyarakatnya bagaimana. Tapi kalau kita punya aplikasi sendiri, data masuk itu langsung kami terima sehingga kita bisa tahu apa saja laporan masyarakat," terangnya.

Dikatakan Agus, jika tidak ada halangan, Desember ini aplikasi tersebut sudah selesai dan bisa digunakan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa melaporkan apa yang dilihat dan dirasakan di lingkungan mereka, seperti adanya tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), kondisi jalan berlubang dan masalah keamanan.

Pengerjaan aplikasi tersebut melibatkan pihak luar yakni Google Map. Posisi yang dipilih dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah real time dan bukan posisi pencitraan. Biaya pembuatan aplikasi tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2014 sebesar Rp 2 miliar.

"Kami belum berikan namanya untuk aplikasi ini, yang pasti namanya standar DKI. Kami akan rumuskan, tetapi kami sudah analisis sejak bulan Maret," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4258 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1815 personFakhrizal Fakhri
  3. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1601 personFakhrizal Fakhri
  4. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1587 personAnita Karyati
  5. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1563 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik