Jelang HUT RI, Penjual Pohon Pinang Mulai Bermunculan
Tradisi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya panjat pohon pinang. Menjelang perayaan HUT RI ke-69 tersebut, pedagang batang pohon pinang dan bambu berukuran besar mulai bermunculan. Seperti terlihat di Jl Outer Ring Road, Kembangan, dan Jl Raya Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Sebanyak enam pedagang berjejer di dua lokasi tersebut.
Rekan-rekan saya sesama pedagang bambu banyak yang tidak jual batang pohon pinang, tapi bambu berukuran besar dan panjang sebagai gantinya.
Namun, tidak semua pedagang tersebut menjual batang pohon pinang yang lazim digunakan untuk lomba panjat pinang. Lantaran sulit didapat dan harganya yang tergolong mahal, banyak yang mengganti batang pohon pinang dengan bambu berukuran besar dan panjang.
Suwito (57), salah satu pedagang bambu di Jl Raya Kembangan Selatan mengaku, walaupun dirinya sehari-hari berdagang bambu dirinya tidak menemui kesulitan untuk mendapatkan batang pohon pinang.
Balap Liar di Jl Outer Ring Road Resahkan Warga“Rekan-rekan saya sesama pedagang bambu banyak yang tidak jual batang pohon pinang, tapi bambu berukuran besar dan panjang sebagai gantinya. Tapi, saya bersyukur tetap jual batang pohon pinang karena sudah memiliki kenalan di daerah Rangkas Bitung, Banten, yang menjadi pemasok pohon pinang selama bertahun-tahun di pangkalan saya,” ujar Suwito, yang sudah berdagang bambu sejak tahun 1994 itu, Rabu (13/8).
Untuk menyiapkan pohon panjat pinang, pria asal Tegal, Jawa Tengah itu mengaku sudah memesan 50 batang pohon pinang jenis jambe yang memiliki dua warna, yakni merah dan putih. Dia sengaja tidak memesan lebih banyak dari pemasok asal Rangkas Bitung, mengingat penjualan pohon pinang pada tahun lalu terbilang anjlok.
Batang pohon pinang yang dijual pun siap digunakan. Enam orang karyawannya mengerjakan dan membersihkan pohon pinang dari kulit dan memasang lingkaran bambu di pucuk pohon sebagai tempat menggantung hadiah.
Untuk satu batang pohon pinang dengan ukuran panjang 10 sampai 17 meter, dibanderol Suwito Rp1 juta. Itu pun belum termasuk biaya pengiriman mengingat banyak konsumen yang meminta langsung diantar lantaran ukurannya yang besar.
“Kalau harga pengiriman sih tergantung jarak, bisa sekitar Rp200-500 ribu dan kami antar dengan mobil pick-up. Tapi kalau deket, kami antar dengan gerobak,” tuturnya.
Selain batang pohon pinang, sambung Suwito, ia juga menyediakan batang bambu sepanjang 10 meter dengan diameter 15 sentimeter sebagai pengganti pohon pinang. Altrenatif itu dilakukan karena harga batang pohon pinang yang mahal. Harga batang bambu lebih murah Rp400-600 ribu dibanding batang pohon pinang.
Namun, menurut Suwito, penjualan batang pohon pinang maupun bambu untu panjat pinang belum begitu ramai. Biasanya, dua atau tiga hari menjelang perayaan HUT RI tersebut. Pada hari itu, ia dapat menjual 70 hingga 100 batang pohon pinang dan bambu.
“Sampai saat ini dari 50 batang pohon pinang baru terjual 15 batang. Bambu belum ada yang beli," ucapnya.
Ditambahkan Suwito, dalam satu batang pohon ia hanya mengambil keuntungan sekitar Rp50 hingga Rp100 ribu saja. Selain berdagang biasa, dirinya pun menjual batang pohon pinang dan bambu melalui internet.