Normalisasi Kali Sekretaris Rampung Satu Bulan
Upaya meminimalisir banjir dan genangan yang disebabkan kelebihan daya tampung Kali Sekretaris, dilakukan Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Barat dengan melakukan normalisasi Kali Sekretaris yang melintas di wilayah Kelurahan Duri Kepa dan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk. Diperkirakan, pengerjaan akan memakan waktu satu bulan ke depan
Pengerukan dan pengurasan tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat musim hujan hingga dapat meminimalisir banjir atau genangan di Jakarta Barat
Kasudin PU Tata Air Jakarta Barat, Pamudji mengatakan, pengerukan Kali Sekretaris sepanjang satu kilometer dan lebar 10 meter dilakukan dengan menggunakan alat berat jenis backhoe.
875 Paket Kegiatan SKPD Tak Penuhi Syarat
“Kali tersebut sudah lama tidak dikeruk sehingga terjadi pendangkalan yang berdampak pada berkurangnya daya tampung air. Kiranya, dengan dikeruknya kali daya tampung air akan bertambah hingga dapat mengurangi genangan yang kerap terjadi di seputar wilayah tersebut,” ujar Pamudji, Selasa (19/8).
Rencananya, pengerukan Kali Sekretaris akan dilakukan hingga mencapai kedalaman sekitar dua meter. Saat ini, pengerukan dilakukan dengan menempatkan alat berat di pinggiran kali. Namun, untuk lokasi yang pinggirannya ada pemukiman akan dilaksanakan dengan mengerahkan alat berat berupa, ponton excavator swamp.
“Kemungkinan pengerukan memerlukan waktu sekitar sebulan lebih,” ucap Pamudji.
Selain mengeruk Kali Sekretaris, kata Pamudji, pihaknya juga melakukan pengerukan beberapa saluran, seperti saluran air di Jl Kembang Kerep, Kembang Abadi, Saluran PHB Kampung Salo, Jelambar Raya, Basoka di Kavling Hankam, H Sarimun dan lain-lain.
“Pengerukan dan pengurasan tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat musim hujan hingga dapat meminimalisir banjir atau genangan di Jakarta Barat,” tutur Pamudji.
Haryadi (48), warga RW 06, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, menyambut positif langkah Sudin PU Tata Air mengeruk Kali Sekretaris. Pasalnya, sudah belasan tahun kali tidak dikeruk sehingga lumpurnya tebal dan membuat air cepat meluap ke pemukiman.
“Sudah seharusnya kali tersebut dikeruk. K
iranya, pasca pengerukan dapat mengurangi banjir di wilayah kami dan sekitarnya,” harap Haryadi.