Polres Jakbar Bongkar 487 Kasus Narkoba
Meski perang terhadap narkoba terus digalakkan Polres Metro Jakarta Barat, namun peredaran narkoba dan industri narkoba di wilayah ini terus melonjak. Buktinya, sejak Januari-Juli, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta telah membongkar 487 kasus narkoba yang melibatkan 657 tersangka, terdiri dari 597 laki-laki dan 60 wanita.
Selama enam bulan pertama, kami meringkus tersangka narkoba paling banyak di sarana umum sebanyak 163 kali, pemukiman 248 kali, tempat hiburan 24 kali, kampus atau sekolah 22 kali
Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Gembong Yudha mengatakan, dari 487 kasus narkoba tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain ganja seberat 174.624,63 gram, heroin 22,31 gram, sabu 6.452 gram, pil ekstasi 13.914 butir dan golongan IV psikotropika 1.468 butir.
“Selama enam bulan pertama, kami meringkus tersangka narkoba paling banyak di sarana umum sebanyak 163 kali, pemukiman 248 kali, tempat hiburan 24 kali, kampus atau sekolah 22 kali,” kata Gembong, Senin (25/8).
244 Pengguna Narkoba Diberi Terapi MetadonGembong mengungkapkan, dari enam wilayah di ibu kota, Jakarta Barat kerap menempati posisi tertinggi kasus narkoba. Rata-rata setiap tahun kasus yang dibongkar menembus hingga 1.000 kasus yang diungkap.
Menurut Gembong, selain rawan peredaran narkoba, Jakarta Barat juga sering dimanfaatkan para gembong narkoba sebagai lokasi penyimpanan narkoba dan pabrik narkoba. Contohnya di wilayah Kecamatan Kalideres, Kebon Jeruk dan Cengkareng yang sering dijadikan gudang penyimpanan dan pabrik narkoba.
“Sebab di wilayah tersebut banyak perumahan mewah. Letaknya yang berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta juga menjadi opsi bagi mereka untuk memudahkan melarikan diri ketika bisnisnya mulai tercium polisi,” ujar Gembong.
Dari data Polres Metro Jakarta Barat, sepanjang tahun 2012, ada 12 pabrik narkoba di tiga kecamatan tersebut yang dibongkar. Bandar narkoba yang kerap bermain di tiga wilayah ini merupakan jaringan luar negeri yang memasukkan barang haramnya dari jalur laut maupun udara.
“Para pengedar berdatangan dari Malaysia, Cina dan Iran. Jenis narkoba yang kerap beredar didominasi narkoba jenis sabu. Dan Perumahan Citra dan Taman Surya jadi idola bagi bandar narkoba jaringan internasional,” ucap Gembong.
Sedangkan tahun 2013, lanjut Gembong, kasus narkoba sudah mulai menurun. Di tahun ini polisi mengungkap 990 kasus narkoba. Dari jumlah itu polisi menangkap 1.297 tersangka, terdiri dari 1.213 laki-laki dan 84 perempuan. Barang bukti yang disita ganja seberat 149.773,91 gram, heroin 415,38 gram, sabu 12.597,78 gram, pil ekstasi 7.537 butir dan golongan IV psikotropika 3.673,5 butir.