Mesin CAS di Pasar Induk Kramat Jati Resmi Beroperasi
Mesin controlled atmosphere storage (CAS) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, resmi beroperasi, Selasa (6/6). Dengan alat ini, komoditas bahan pokok seperti bawang dan cabai dapat disimpan dan terjaga kualitasnya hingga enam bulan.
Baru mesin ini yang kita lihat terbukti menyimpan bawang sampai enam bulan dengan kualitas masih bagus
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, teknologi yang digunakan merupakan produk dalam negeri dari Kudus, Jawa Tengah. Satu unit mesin itu diproduksi dengan biaya sekitar Rp 1,2 miliar.
Dua Mesin CAS Dioperasikan Awal Juni"Alat ini tidak hanya mengatur suhu, tapi juga oksigen. Sehingga produk yang disimpan bisa tahan lama," ujarnya, Selasa (6/6).
Dijelaskan Djarot, kehadiran mesin itu dalam jangka pendek bertujuan menjaga ketahanan pangan, sehingga pasokan produk akan selalu terjaga. Dengan begitu, harga di pasaran relatif stabil serta inflasi akan terjaga.
"Jangka panjangnya untuk kedaulatan pangan. Sehingga pemerintah bisa mengontrol harga beli di petani juga," ucapnya.
Lebih lanjut, Djarot menjelaskan selama ini saat panen raya harga komoditas di petani rentan dimainkan oleh spekulan dan mafia. Tidak hanya mengontrol harga di petani, mereka juga kerap melakukan penimbunan sehingga mempengaruhi harga di pasaran.
"Makanya dengan adanya alat ini, kita bisa beli langsung ke petani dan simpan di sini. Saat harga dimainkan juga kita bisa jaga dengan adanya stok," kata Djarot.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin menambahkan, saat ini pihaknya baru mengadakan satu kopel mesin CAS dengan kapasitas 16-20 ton. Ke depan pihaknya akan menambah jumlah kopel hingga tiga unit.
"Kita akan adakan secara bertahap. Baru mesin ini yang kita lihat terbukti menyimpan bawang sampai enam bulan dengan kualitas masih bagus," tandasnya.