Pelapis Dinding Ambruk Tak Timbulkan Kerusakan Parah
Pelapis dinding (fased) di gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta, lepas dan ambruk, Kamis (28/8) sore. Namun, bagian yang terlepas tersebut tidak menyatu dengan tembok bangunan. Tidak ada kerusakan parah pada struktur bangunan Blok B yang tertimpa fased. Pemasangan fased tersebut merupakan proyek retrofit green building yang dilakukan pada tahun anggaran 2010-2011.
Jadi, yang runtuh bukan bangunannya, melainkan structur clading yang ada di luar. Fased ini berguna untuk arsitektural dan pencahayaan. Bahannya terbuat dari aluminium
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah (Pemda) DKI Jakarta, Yonathan Pasodung mengatakan, bagian yang runtuh pada gedung Blok G Balaikota Jakarta adalah pelapis dinding bagian luar. Sehingga, bagian tersebut tidak menyatu dengan bagian utama, dalam hal ini tembok bangunan.
"Jadi, yang runtuh bukan bangunannya, melainkan structur clading yang ada di luar. Fased ini berguna untuk arsitektural dan pencahayaan. Bahannya terbuat dari aluminium," kata Yonathan usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Kamis (28/8).
Pelapis Dinding Gedung Blok G Balaikota AmbrukDiakui Yonathan, reruntuhan fased gedung menimpa Blok B, yang merupakan tempat Basuki berkantor. Namun, dipastikan tak ada kerusakan yang parah pada struktur bangunan tersebut. "Struktur bangunan Blok B ini bagus. Jadi, atapnya saja yang rusak karena tertimpa reruntuhan (fased) dari atas," ujarnya.
Pihaknya, lanjut Yonathan, akan berkoordinasi dengan PT Jaya Konstruksi selaku kontraktor yang memasang pelapis dinding untuk memperbaikinya. Masa perawatan fased memang telah selesai, karena hanya berlaku beberapa saat saja. Sementara pemasangan tersebut sudah berjalan selama hampir tiga tahun. "Nanti kami koordinasi dengan PT Jaya Konstruksi untuk memperbaiki (bagian yang rusak)," katanya.
Seperti diberitakan, fased gedung Blok G Balaikota Jakarta ambruk pada Kamis sore sekitar pukul 16.20
. Gedung tersebut tepat berdampingan dengan kantor Basuki. Akibatnya, reruntuhan fased menimpa genting yang berada diruangan Basuki. Saat peristiwa terjadi terdengar suara gemuruh yang keras sehingga menimbulkan kepanikan para pegawai negeri sipil (PNS). Para PNS pun berhamburan keluar kantor seketika itu. Hal tersebut juga dilakukan oleh Basuki bersama dengan tamu dan para ajudannya.