Semester Awal 2017, Investasi di DKI Capai Rp 48,6 Triliun
Realisasi Investasi di Jakarta pada semester pertama 2017 tembus angka Rp 48,6 Triliun. Jumlah ini meningkat 63,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 29,8 Triliun.
Jakarta masih menjadi primadona bagi investor dalam negeri maupun asing menanamkan modalnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, peningkatan raihan semester awal tahun ini dipicu peningkatan investasi pada triwulan kedua.
Dijabarkan Edy, selama triwulan kedua tahun ini realisasi investasi di DKI Jakarta diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 10,2 triliun atau naik 96,2 persen dari periode sama di 2016 sebesar Rp 5,2 triliun. Sedangkan penanaman modal asing (PMA) yang masuk sebesar Rp 14,6 triliun atau meningkat 2,8 persen dibanding periode sama tahun 2016 sebesar Rp 14,2 triliun.
Sistem Layanan Online di DKI Minimalisir Praktik Pungli“Kita melakukan berbagai inovasi layanan untuk memberi kemudahan berusaha, percepatan realisasi dan kepastian perizinan investasi. Kita berharap ini dapat meningkatkan realisasi investasi," ujarnya, Sabtu (5/8).
Edy mengungkapkan, realisasi investasi DKI (PMDN dan PMA) pada triwulan kedua tahun ini sebesar Rp 24,8 triliun, memiliki kontribusi sebesar 14,5 persen dari keseluruhan investasi di Indonesia pada triwulan II 2017 sebesar Rp 170,9 triliun.
Capaian ini, kata Edy, menorehkan DKI Jakarta bersama Jawa Barat sebagai provinsi terbesar realisasi investasi (PMDN dan PMA) berdasarkan lokasi proyek.
"
Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, paling diminati pemodal asing," tandasnya.