Warga Minta Kali Cipinang Dinormalisasi
Warga Kelurahan Halim Perdanakusuma berharap proyek normalisasi Kali Cipinang segera dilakukan. Langkah ini untuk mengantisipasi permukimannya kebanjiran bila musim penghujan. Warga mengaku bosan selama 20 tahun terakhir wilayahnya selalu menjadi langganan banjir.
Kalau tidak ikut dinormalisasi, ya wilayah kami tetap banjir
Ketua RT 10/07 Kelurahan Halim Perdanakusuma, Komarul mengatakan, warga sudah lama mengusulkan agar dilakukan normalisasi Kali cipinang. Sebab setiap hujan deras, wilayah ini kerap kebanjiran akibat luapan kali tersebut. Bahkan pada tahun 2013 lalu, sudah dilakukan sosialisasi akan dinormalisasi, namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya.
"Kalau di Kelurahan Makasar kan sudah dilakukan normalisasi, ya harusnya diteruskan ke wilayah Halim Perdanakusuma. Karena Kali Cipinang kan terusannya ke wilayah Halim Perdanakusuma. Kalau tidak ikut dinormalisasi, ya wilayah kami tetap banjir," kata Komarul, Senin (29/9).
Warga Gotong Royong Bersihkan Kali CipinangLurah Halim Perdanakusuma, Yuswil Rasyid menuturkan, Kali Cipinang memang mendesak untuk dinormalisasi. Sebab setiap hujan, wilayahnya menjadi langganan banjir. Terutama di RW 05, 07, 08 dengan ketinggian genangan mencapai 175 sentimeter. Ironisnya hal ini sudah terjadi lebih dari 20 tahun.
"Dulu kami sudah minta agar Kali Cipinang ini dipasangi turap seperti di Kelurahan Makasar. Namun Dinas Pekerjaan Umum DKI tidak bersedia dengan alasan khawatir trasenya berbeda. Makanya kami juga minta agar Dinas Tata Ruang membuatkan trase di wilayah kami, terutama di bantaran Kali Cipinang," ujar Yuswil.
Yuswil menambahkan, di wilayah RW 07 banyak terdapat lahan kosong, hanya ada sekitar 4 rumah warga. Kemudian di RW 05 ada sekitar 100 rumah warga yang permanen dan perlu dibebaskan jika akan dilakukan normalisasi. Sedangkan di RW 07 ada sekitar 45 rumah.
Sebagian besar surat kepemilikan tanah yang ada di bantaran Kali Cipinang adalah girik dan akta jual beli (AJB). Sedangkan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan ini rata-rata Rp 1,5 juta per meter.
Terkait hal tersebut, staf Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur, Rudy mengatakan, hingga saat ini belum ada program normalisasi Kali Cipinang di kawasan Halim Perdanakusuma.
Rudy mengungkapkan, tahun 2013 memang pernah ada sosialisasi normalisasi Kali Cipinang. Namun saat itu tidak dilanjutkan ke pematokan lahan oleh Dinas PU DKI. "Jadi saat ini belum ada program normalisasi karena anggaran belum tersedia," ujar Rudy.