Ahok Ingin Atlet DKI Berjaya di Asian Games 2018
Asian Games 2018 di Jakarta menjadi ajang pembuktian bagi atlet DKI. Sebagai bentuk keseriusan, Pemprov DKI pun akan mengirimkan sejumlah atlet ke Tiongkok untuk berlatih selama tiga tahun. Dengan latihan yang maksimal dan fasilitas yang memadai diharapkan atlet asal DKI bisa berjaya di event olahraga terbesar di Asia tersebut.
Kita berharap mereka (atlet) berhasil meraih sebanyak mungkin medali pada Asian Games 2018
"
Kita berharap mereka (atlet) berhasil meraih sebanyak mungkin medali pada Asian Games 2018 ," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota, Selasa (7/10).Ahok mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala kebutuhan dan fasilitas bagi para atlet asal DKI Jakarta. Termasuk mengirimkan sejumlah atlet yang berpotensi meraih medali emas ke Tiongkok untuk berlatih meningkatkan kemampuan dalam menghadapi Asian Games 2018.
Ahok Akan ke Korsel Terima Bendera Asian Games"Penting, kita akan mengirimkan atlet ke Tiongkok. Komite Olimpiadenya Tiongkok, sudah menawarkan latihan untuk atlet kita yang berpotensi meraih medali emas. Kalau yang loyo-loyo ngapain dikirim? Sudah dipompa tiga tahun, malah enggak jadi nantinya," tegasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu memperkirakan atlet yang akan dikirim mengikuti serangkaian pelatihan di Tiongkok yakni, atlet dari cabang olahraga wushu, angkat besi, dan senam.
"Saya nggak tahu persis. Mereka (Komite Olimpiade Tiongkok) yang lebih tahu. Mungkin kayak wushu mau ditingkatkan, bisa dapat lebih banyak. Juga angkat besi dan senam," paparnya.
Menurut Basuki, pembinaan atlet dari daerah yang berjuang mengharumkan nama Indonesia pada kancah perlombaan regional maupun internasional, tidak sekadar menjadi tanggung jawab Pemda, melainkan juga tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Untuk itu, Basuki berharap Menpora di kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat melakukan peranan pembinaan atlet nasional lebih baik lagi.
"Peran kita pemerintah harusnya bantu hibah. Tapi, uang kita lebih banyak untuk bantu urus KONI dan lain-lain, akhirnya ribut-ribut lagi. Ini kan masalah kebijakan. Kita tunggu saja, Menpora baru seperti apa. Harusnya kan tugas Menpora urus begituan, bukan saya," tambahnya.