KPK dan BPK Dilibatkan dalam Kepanitiaan Asian Games
Pemprov DKI Jakarta akan melibatkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dalam kepanitiaan persiapan Asian Games 2018. Tujuannya untuk menghindari adanya praktek korupsi pada pelaksanaan event olahraga terbesar di Asia tersebut.
Agar kita sama-sama sehat, makanya saya maunya pada saat pembangunan, BPK dan KPK ikut kepanitiaan. E-c atalogue harus dipersiapkan dalam kepanitiaan,
Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Sylviana Murni mengatakan, pihaknya meminta kedua lembaga tersebut untuk ikut serta dalam kepanitiaan. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti akan menekan tindak pidana korupsi. Terlebih sebagai tuan rumah, Pemprov DKI Jakarta memiliki kewajiban terhadap penyediaan beberapa venue dan perkampungan atlet.
"Agar kita sama-sama sehat, makanya saya maunya pada saat pembangunan, BPK dan KPK ikut kepanitiaan. E-catalogue harus dipersiapkan dalam kepanitiaan," kata Sylviana, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (23/9).
Ahok Minta GBK Direhab untuk Asian GamesMenurut Sylvi, sapaan akrabnya, dalam menyiapkan venue Pemprov DKI dan pemerintah pusat telah berbagi tugas. Sebagai tuan rumah, DKI juga akan dibantu oleh dua kota lainnya yakni, Palembang dan Bandung. Pemprov DKI akan bertanggung jawab terhadap venue yang ada di kawasan ibu kota. Khususnya yang berada di luar kawasan Senayan dan Kemayoran. Sedangkan untuk kawasan Kemayoran dan Senayan, adalah tanggung jawab pemerintah pusat. Rencananya Pemprov DKI Jakarta akan membangun venue baru yakni, Stadion Taman Bersih Manusia ber-Wibawa (BMW), Sunter, Jakarta Utara.
Meski ada larangan pembangunan, namun tetap akan dilakukan. Sebab, Stadion Taman BMW bukan venue utama. Selain itu beberapa venue hanya akan diperbaiki, baik rehab ringan maupun berat, seperti velodrome balap sepeda di Rawamangun, Jakarta Timur.
"BMW jadi media alternatif, soalnya (venue utama) sudah ada GBK. Itu sudah dibicarakan dengan Pak Wagub dan sudah dibicarakan di Incheon (Korsel)," ucapnya.
Sedangkan untuk perkampungan atlet, Pemprov DKI rencananya akan memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
"Kita harus menyiapkan yang namanya atlet village, media center, dan
headquarter . Karena kita harus mempunyai yang namanya 13 ribu bed atau 7.500 room. Nanti di UNJ akan dibangunkan asrama yang dapat dijadikan asrama atlet," jelasnya.Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, telah menandatangani perjanjian Jakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan Asian Games 2018. Untuk menyukseskan penyelenggaraan itu, Jakarta akan dibantu oleh Bandung dan Palembang yang akan berperan sebagai kota pendukung.