320 Kasus Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Januari-Maret
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat, selama periode Januari hingga Maret 2018, telah terjadi 320 kasus kebakaran di Ibukota.
Untuk meminimalisir kasus kebakaran kami terus mengencarkan sosialisasi pada masyarakat
Jumlah itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 287 kasus.
Sekretaris Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Sugeng Wiyono mengatakan, 320 kasus kebakaran yang terjadi terdiri dari dari 116 kasus di bulan Januari, 101 kasus di bulan Februari dan 103 kasus di bulan Maret. Dari lima wilayah kota dan satu kabupaten, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah paling banyak kasus kebakaran, yaitu sebanyak 85 kasus.
Kebakaran Gudang di Kelapa Dua Wetan Berhasil DipadamkanSelanjutnya, 74 kasus di Jakarta Selatan, 56 kasus di Jakarta Barat 56, 62 kasus di Jakarta Utara, dan 41 kasus di Jakarta Pusat. Sedangkan di Kepulauan Seribu hingga kini tercatat nihil kasus kebakaran.
Dari enam dugaan pemicu kebakaran, lanjut Sugeng, penyebab paling banyak yaitu korsleting listrik sebanyak 228 kasus. Menyusul kemudian 28 kasus akibat ledakan gas, 13 kasus pembakaran sampah, sembilan kasus puntung rokok dan lain-lain
"Dari enam dugaan penyebab kebakaran, korsleting listrik masih mendominasi, yaitu sebanyak 228 kasus," ungkap Sugeng.
Untuk meminimalisir kebakaran akibat korsleting listrik, Dinas Gulkarmat hingga saat ini terus menggencarkan sosialisasi penggunaan instlasi listrik yang benar kepada masyarakat. Seperti, menggunakan kabel berstandar SNI, tidak menumpuk pemakaian colokan listrik dan lain sebagainya.
"Untuk meminimalisir kasus kebakaran kami terus mengencarkan sosialisasi pada masyarakat dari usia dini hingga orang dewasa," tandasnya.