You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
bank dki istimewa
.
photo doc - Beritajakarta.id

Aset Bank DKI Tembus Rp 37,51 Triliun

Kinerja keuangan Bank DKI terus menunjukkan peningkatan. Total aset Bank DKI hingga September 2014 mencapai Rp 37,51 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 22,41 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu.

Kami sangat bersyukur atas pertumbuhan kinerja Bank DKI

Selain itu, perolehan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit tercatat mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 15,30 persen dan 28,02 persen. Tak hanya itu, per September 2014 ini, salah satu BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu juga berhasil membukukan laba sebesar Rp 665 miliar.

Lagi, Bank DKI Juara 1 BUMD Listed

"Kami sangat bersyukur atas pertumbuhan kinerja Bank DKI," kata Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, melalui siaran pers yang diterima beritajakarta.com, Rabu (22/10).

Dikatakan Eko, pertumbuhan kredit Bank DKI yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional dikarenakan berbagai faktor. Salah satunya potensi captive market yang dimiliki Bank DKI masih belum digarap secara optimal.

Selain itu, beberapa proyek strategis untuk mendukung pembangunan atau pengembangan infrastruktur dinilai sangat layak untuk dibiayai Bank DKI. Permodalan Bank DKI yang semakin meningkat mendorong BMPK jadi terdongkrak sehingga plafon pembiayaan kepada debitur pilihan juga meningkat.

Ekspansi jaringan kantor yang cukup signifikan juga mendorong adanya potensi sumber-sumber pembiayaan yang baru. Pertumbuhan kredit ini juga dibarengi dengan membaiknya performa kredit yang ditandai dengan membaiknya rasio NPL Gross dan NPL Nett Bank DKI.

NPL Gross membaik dari 2,79 persen per September 2013 menjadi 2,36 persen per September 2014. NPL Nett juga membaik dari 1,95 persen per September 2013 menjadi 1,32 persen per September 2014..

Rasio keuangan Bank DKI tetap terjaga dalam batas-batas yang memadai diantaranya ROA mencapai 2,77 persen per September 2013, dan ROE berada pada posisi 20,55 persen. Rasio BOPO tetap terjaga di kisaran 74 persen.

Eko mensyukuri pencapaian pertumbuhan kinerja Bank DKI ini di tengah-tengah adanya kecenderungan pengetatan likuiditas yang terjadi di sepanjang tahun ini. Khususnya pada perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp 27,80 triliun per September 2014, tumbuh 15,30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,11 triliun.

Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut didorong oleh pertumbuhan tabungan dan deposito yang tercatat masing-masing sebesar 13,57 persen dan 27,57 persen. Struktur dana pihak ketiga Bank DKI didominasi oleh deposito yang mencapai sebesar Rp 15,83 triliun per September 2014 atau 56,93 persen dari keseluruhan DPK. Giro Bank DKI per September 2014 tercatat sebesar Rp 7,73 triliun atau sebesar 27,81 persen dari total DPK dan tabungan per September 2014 mencapai Rp 4,2 triliun per September 2014 atau 15,26 persen dari keseluruhan DPK.

Kendati DPK Bank DKI mengalami peningkatan, Eko tetap mewaspadai potensi likuiditas yang diperkirakan akan tetap mengalami pengetatan. Khususnya pada dana pihak ketiga yang bersumber dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dimana puncak realisasi pencairan APBD utamanya kepada kontraktor Pemprov DKI Jakarta akan terjadi pada akhir tahun.

Bank DKI tetap menggenjot perolehan dana pihak ketiga hingga akhir tahun, melalui sejumlah program kerjasama antara Bank DKI dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemprov DKI seperti untuk pembayaran rumah susun, pembukaan rekening pedagang kaki lima. Bank DKI juga akan menggenjot fee based income, melalui layanan Virtual Account Cash Management System.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1458 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1267 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1065 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye997 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye971 personDessy Suciati