Manajemen Keamanan Monas Akan Dirombak
Untuk memaksimalkan pengawasan di seputaran Taman Monas, Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas berencana merombak manajemen keamanan yang selama ini berlaku. Petugas keamanan melalui perusahaan outsourcing akan diubah menjadi pekerja harian lepas (PHL).
Kami memang agak kesulitan melakukan pemantauan, apalagi malam hari. Kesadaran pengunjung juga sama sekali tidak ada
Selain mengubah sistem manajemen keamanannya, UP Kawasan Monas juga berencana menambah jumlah petugas pengamanan hingga 180 personel. Pasalnya, jumlah 120 personel yang selama ini diturunkan tidak mampu mengawasi Monas secara keseluruhan.
Akibatnya di taman terbesar di ibu kota itu kerap dimanfaatkan kaum muda mudi untuk berbuat asusila, khususnya di malam hari. Biasanya mereka memanfaatkan lokasi-lokasi yang gelap dan minim pengawasan untuk berbuat mesum.
100 Ton Sampah Bekas Pesta Rakyat Berhasil Diangkut"Kami memang agak kesulitan melakukan pemantauan, apalagi malam hari. Kesadaran pengunjung juga sama sekali tidak ada. Makanya dari awal kita minta Monas tutup sore hari seperti museum lainnya," kata Rini, Kamis (23/10).
Selain itu, kata Rini, untuk memperketat pengawasan Monas, mulai tahun depan petugas keamanan melalui perusahaan outsourcing akan diganti dengan petugas keamanan PHL.
"Sesuai saran Pak Gubernur, tahun depan kami tidak pakai sistem outsourcing karena tidak efektif mengawasi Monas," ujar Rini.
Rini menjelaskan, dengan sistem outsourcing, pihaknya kesulitan melakukan tindakan apabila ada petugas keamanan yang nakal. "Kita sudah laporkan yang bersangkutan ke perusahaan outsourcing tapi mereka belum tentu mengganti petugasnya yang nakal," tuturnya.
Rini menambahkan, dengan sistem keamanan yang baru diharapkan aturan jam pembatasan masuk Monas dapat diterapkan dengan maksimal.
Seperti diketahui, pembatasan jam operasional Monas berlaku mulai pukul 04.00 hingga 10.00 pada hari Senin. Kemudian, pukul 04.00 hingga 20.00 untuk Selasa hingga Jumat.