Pemprov DKI Perluas Penyelenggaraan Transaksi Non Tunai di GOR dan TMR
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperluas penyelenggaraan sistem transaksi non tunai di Ibukota.
Program non tunai ini bagus untuk menertibkan administrasi kita. Bank to bank lebih baik dari pada tunai
Kali ini sistem tersebut akan merambah ke sejumlah Gelanggang Olahraga (GOR) milik Pemprov DKI dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Perluasan penyelenggaraan sistem transaksi non tunai ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Bank DKI dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) TMR dan disaksikan Sekretaris Tim Koordinasi Kerja Sama Pemprov DKI Jakarta, Artal Reswan W Soewardjo.
Bank DKI Raih Penghargaan The 1st Trendsetter e-Money"Program non tunai ini bagus untuk menertibkan administrasi kita. Bank to bank lebih baik dari pada tunai," ujar Reswan di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/7).
Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan berbagai kemudahan masyarakat dalam bertransaksi. Dengan begitu, pengelolaan keuangan dan administrasi di Pemprov DKI akan lebih akuntabel dan transparan.
"Jadi kita harus membiasakan masyarakat melakukan pola bank habitual agar segala transaksi menggunakan elektronik. Itu akan jadi lebih baik," ucapnya.
Berdasarkan perjanjian kerja sama ini, nantinya ada 10 GOR di Ibukota yang akan menggunakan mekanisme pembayaran elektronik. Masing-masing GOR Kebon Jahe, GOR Remaja di Jakarta Pusat, GOR Rawabadak, GOR Sunter dan GOR Remaja di Jakarta Utara, GOR Grogol Jakarta Barat, GOR Otista dan GOR Ciracas di Jakarta Timur, GOR Bulungan dan GOR PPOP Ragunan di Jakarta Selatan.
Di tempat yang sama, Direktur Bisnis Bank DKI, Widodo Mulyono menyatakan dukungannya terhadap pengembangan sistem transaksi non tunai yang akan diterapkan di GOR dan TMR.
Ia menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan peninjauan dan evaluasi untuk mengetahui jumlah kebutuhan mesin pemindai uang elektronik di masing-masing GOR dan TMR.
"Nanti akan ada data statistiknya. Ketika alat yang kita sediakan mencukupi, maka tidak kita tambah. Tapi kalau kurang kita akan tambah," tandasnya.