DKI Terima Hibah 1 Unit Transjakarta Gandeng
Pemprov DKI Jakarta kembali mendapat bantuan hibah kendaraan dari pihak swasta. Jika sebelumnya, Pemprov DKI mendapat hibah 14 unit truk sampah dari Indonesian Petrolium Association (IPA), kali ini hibah diberikan dari tiga perusahaan swasta berupa satu unit bus Transjakarta gandeng.
Kami bukan berati enggak mampu membeli (bus), tapi swasta itu tahu persis harga satuan busnya berapa dan tidak mungkin di-mark up uangnya
Bus yang dihibahkan bermerk Scania dengan suspensi Euro 6 dan berbahan bakar gas. Tiga perusahaan yang menyumbang yakni PT Wahana Artha Group, PT Saratoga, dan PT Daya Adicipta Mustika.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui, jika dirinya seringkali menodong swasta untuk menyumbangkan bus Transjakarta melalui program corporate social responsibility (CSR). Terlebih, tahun ini Pemprov DKI Jakarta tersandung masalah pembelian bus Transjakarta sehingga pengadaannya pun terhambat.
DKI Akan Beli Bus Transjakarta Berstandar Eropa"Saya waktu itu pernah bilang ke mantan Bos Astra untuk memberikan DKI bus Scania. Kata dia (mantan Bos Astra), ya sudah langsung diberikan saja bus nya," kata Basuki, saat menerima hibah dan peluncuran logo baru bus Transjakarta di Silang Barat Daya, Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Diakui Basuki, dengan meminta bantuan dari swasta bukan berarti Pemprov DKI tidak memiliki anggaran. Melainkan pihak swasta tahu persis harga satuan bus, sehingga tidak akan ada mark up anggaran.
"
Kami bukan berati enggak mampu membeli (bus), tapi swasta itu tahu persis harga satuan busnya berapa dan tidak mungkin di-mark up uangnya ," ucapnya.Pada kesempatan itu, Basuki juga mengajak pihak swasta lainnya untuk ikut menyumbang baik berupa bus Transjakarta, bus tingkat, maupun truk sampah. Sebab, dirinya mengaku sudah kapok melakukan pengadaan bus. Karena masih banyak permainan antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan perusahaan pemenang tender pengadaan bus.
"Dishub itu membeli bus dengan mutu yang enggak jelas, tapi harganya jauh di atas bus yang jelas mutunya. Oleh karena itu, saya bersama Pak Jokowi waktu masih menjabat sebagai gubernur memutuskan untuk pengadaan bus melalui PT Transjakarta," ucapnya.