Kereta MRT Bakal Ubah Gaya Hidup Masyarakat Jakarta
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar mengatakan, sebagai moda transportasi massal yang cepat, aman, nyaman dan modern, secara langsung maupun tidak langsung kereta MRT akan mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta. Gaya hidup yang tadinya menggunakan kendaraan pribadi menjadi menggunakan transportasi publik.
Saya optimistis , sebagai transportasi massal perkotaan yang cepat, aman, nyaman dan modern kereta MRT secara langsung maupun tidak langsung akan mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta
PT MRT Jakarta akan mengoperasikan MRT Faes I Koridor Lebak Bulus - Bundaran HI sepanjang 16 kilometer pada Maret 2019 mendatang. Dalam Fase I ini sebanyak 16 set kereta akan dijalankan untuk mengantar sekitar 37 ribu penumpang perharinya melalui 13 stasiun, yang terdiri dari 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah.
"Saya optimistis, sebagai transportasi massal perkotaan yang cepat, aman, nyaman dan modern kereta MRT secara langsung maupun tidak langsung akan mengubah gaya hidup masyarakat Jakarta," ujar William, Jumat (12/10).
PT MRT Jakarta Tingkatkan Pengamanan di Seluruh FasilitasDijelaskan William, saat ini progres keseluruhan kontruksi Fase I ini sudah mencapai 96,54 persen, dengan kata lain DKI Jakarta tidak lama lagi akan memiliki moda transportasi berbasis rel listrik yang cepat, dan aman. Untuk mendorong perubahan gaya hidup tersebut, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan BUMD Jakarta lainya, seperti PT Transjakarta, PT LRT serta menggandeng PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengintegrasikan transportasi antarmoda di Ibukota.
"Salah satu bentuk kerja samanya adalah Sistem Kawasan Berorentasi Transit (KBT) Dukuh Atas yang saat ini sedang dibangun," jelasnya.
Ditambahkan William, dalam menjalankan kerja profesionalnya, PT MRT Jakarta memilki tiga mandat yaitu bangun, siapkan infrastruktur, dan operasikan. Oleh karena itu, selain menjadi moda transportasi massal yang cepat, tepat dan aman pihaknya juga menciptakan kenyamanan pada setiap stasiun integrasi peralihan penumpang. Kenyamanan itu salah satunya didukung dengan berbagai kelengkapan fasilitas, seperti pedestrian untuk pejalan kaki, Wi-Fi gratis, dan bisnis retail, " terangnya.
Pengamat Transportasi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menuturkan, dirinya mendukung penuh serta optimistis gaya hidup baru masyarakat khususnya dalam bidang transportasi akan berubah. Sebab, dengan berbagai kelebihan yang dimiliki kereta MRT tersebut akan mengubah budaya masyarakat dalam bertransportasi. Yang tidak kalah pentingnya, ia mengapresiasi sistem kerja sama dan kelembagaan PT MRT Jakarta yang saat ini sedang dibahas oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Hal ini dilakukan agar setiap lembaga memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing. Contohnya, apabila ada pedestrian yang rusak, itu menjadi tanggung
jawab MRT atau dinas terkait," tandasnya.