Serapan Anggaran Sudin PU Jalan Jakbar Minim
Penyerapan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Barat tahun anggaran 2014 hanya di bawah 10 persen. Tercatat, dari 127 kegiatan berupa perbaikan jalan berupa layer hotmix, betonisasi dan perbaikan trotoar yang diajukan, hanya 8 kegiatan yang akan terealisasi hingga akhir tahun ini.
Memang benar kalau penyerapan anggaran tahun 2014 rendah. Penyebabnya, karena terkendala di anggaran perubahan yang tak kunjung ditandatangani
Kasudin PU Jalan Jakarta Barat, Suko Wibowo menyebutkan, ada 127 kegiatan unitnya di tahun 2014 dengan rincian, 79 kegiatan peningkatan jalan dengan betonisasi, 20 kegiatan perbaikan trotoar dan 28 kegiatan pengerjaan jalan layer hotmix
“Memang benar kalau penyerapan anggaran tahun 2014 rendah. Penyebabnya, karena terkendala di anggaran perubahan yang tak kunjung ditandatangani,” ujar Suko, Kamis (20/11).
Jalan Rusunawa Daan Mogot Segera DiperbaikiMenurutnya, minimnya realisasi pengerjaan sejak berada di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa. Bahkan, anggaran perubahan yang diajukan, baru pada 10 November dikabari. Itu pun dari total 127 kegiatan hanya 8 yang disetujui.
“Sebenarnya untuk kegiatan layer hotmix 28 kegiatan. Tapi, yang disetujui hanya 8. Sedangkan kegiatan lainnya, yaitu perbaikan trotoar dan peningkatan jalan dengan betonisasi tidak dapat dikerjakan,” ucap Suko.
Sedangkan sebanyak 79 kegiatan betonisasi jalan yang tertunda tahun ini akan menjadi prioritas utama pengerjaan di tahun 2015 mendatang.
"Kami akan ajukan yang 79 kegiatan ini, yang jelas akan jadi prioritas kami di tahun 2015," katanya.
Adapun delapan kegiatan layer hotmix yang dikerjakan 2014 yakni berupa, peningkatan jalan di Jl Sasak Dalam II, Jl Saari, Kompleks Migas 01, Kompleks DPR 06 dan 07, RW 01,02, 03, RW 04 dan 08, Kelurahan Kelapa Dua. Kemudian pemeliharaan berat/layer hotmix di Jl Kampung Rawa, Jl H Usman, Jl Kebon Raya 3, Jl Jeruk Manis, Jl Bali, Jl Garut, Jl Jeruk Nipis dan lain sebagainya.
“Total anggaran untuk 8 kegiatan pemeliharaan berat/layer hotmix sekitar Rp 12 miliar. Artinya, bila ditotal dari 127 kegiatan hanya 8 kegiatan yang terealisasi, maka anggaran yang terserap hanya di bawah 10 persen,” tandas Suko.