200 Pengemudi KWK di Jakut Ikut Pembinaan Standar Layanan
Sebanyak 200 pengemudi Koperasi Wahana Kalpika (KWK) di wilayah Jakarta Utara yang terintegrasi dengan program Jak Lingko, mengikuti pembinaan dan pelatihan standar pelayanan minimum (SPM) di Balai Yos Sudarso, Kantor Wali Kota, Selasa (15/1).
Termasuk bagaimana mengemudi dengan baik sehingga di wilayah Jakarta Utara bisa zero accident
Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Desi Putra menjelaskan, kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama Pemkot Jakut bersama KWK, Transjakarta dan Dinas Perhubungan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pramudi tentang menyelenggarakan layanan yang baik.
"Termasuk bagaimana mengemudi dengan baik sehingga di wilayah Jakarta Utara bisa zero accident," ujarnya.
Pengemudi KWK di Jakut Apresiasi Pemberlakuan OK OTripMenurut Desi, perkembangan beberapa tahun ke depan mengindikasikan tren mayoritas masyarakat akan beralih menggunakan transportasi publik. Sebelum hal itu terjadi, Ia berharap pramudi sudah dipersiapkan memberikan dan memiliki standar layanan yang prima.
Direktur Operasional Transjakarta, Daud Joseph mengungkapkan, pembinaan digelar dengan metode dialog dan diskusi yang terbagi dalam dua sesi dan setiap sesi diikuti 100 pengemudi.
"Standar pelayanan minimum harus dipenuhi di antaranya cara mengemudi yang baik
, potongan rambut, berseragam, atribut dan tak boleh membedakan layanan ke penumpang," katanya.Dijelaskan Daud, kegiatan pembinaan ini merupakan yang pertama digelar di wilayah Jakarta Utara. Sedangkan di DKI Jakarta, pelatihan ini merupakan angkatan ke tiga.
"Hasil pembinaan ini akan jadi modal yang baik untuk memberikan pelayanan bagi pengguna," tandasnya.