Pedagang Makanan Keluhkan Kenaikan Harga Gas 3 Kg
Kenaikan harga tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram dikeluhkan para pelaku usaha makanan. Terlebih, sebelumnya tabung gas ukuran 3 kilogram juga sulit ditemukan di pasaran. Alhasil, para pedagang harus beralih menggunakan tabung gas ukuran 12 kilogram dengan harga yang lebih mahal agar tetap bisa bertahan menjalankan usahanya.
Sebetulnya mau naikin harga tidak enak sama pembeli. Tapi di sisi lain kalau harganya tidak dinaikan kita pasti rugi
Iwan (56), pemilik warung tegal (warteg) di kawasan Gambir mengungkapkan, harga tabung gas melon yang ia dapatkan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 di tingkat pengecer. Alhasil, dirinya harus menaikkan harga makanan yang dijualnya untuk menutup kerugian.
Gas Elpiji 3 Kilogram Mulai Langka"Sebetulnya mau naikin harga tidak enak sama pembeli. Tapi di sisi lain kalau harganya tidak dinaikan kita pasti rugi," keluh Iwan, Senin (1/12).
Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya tidak bisa terlalu menekan terkait adanya kelangkaaan gas tersebut. Untuk itu, sebagai solusi, ia menyarankan warga kurang mampu yang biasa menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk tinggal di rusun yang telah dilengkapi pipa gas.
"Warga yang tidak mampu menggunakan gas 3 kilogram kita dorong masuk rusun. Kami sedang siapkan rusun yang dilengkapi pipa gas. Sehingga warga tidak lagi tergantung pada gas elpiji lagi," tandasnya.