2 Pelaut Tewas Usai Tenggak Miras Oplosan
Korban minuman keras (miras) oplosan rupanya tak hanya berjatuhan di luar kota Jakarta saja. Di Jakarta, dua pelaut asal Manado, tewas di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Jakarta lantaran diduga menenggak miras oplosan.
Kami menduga mereka (korban) tewas karena miras oplosan
Kedua korban tewas atas nama Max Davis Yacobus (29) dan Kristomus Tatuil (29). Keduanya diduga menenggak minuman keras di Mess Pelaut Singkanau, Jl Kebantenan VI, RT 11/06, Semper Timur, Cilincing.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kedua korban berada di mess pelaut tersebut untuk mengambil sertifikasi pelaut. Adapun peristiwa naas yang dialami keduanya bermula pada Jumat (5/12) malam, saat korban bersama rekan-rekannya menggelar pesta miras. Merasa belum puas, kedua korban melanjutkan pesta miras tanpa rekan-rekannya yang lain. Usut punya usut, ternyata keduanya telah membeli tambahan miras tanpa diketahui oleh rekan-rekannya yang lain.
Ahok Minta Pabrik Miras Diawasi KetatPada keesokan harinya atau Sabtu (6/12), korban Max Davis mengeluhkan sakit dan mengalami muntah-muntah dengan kondisi mulut yang berbusa. Oleh kerabatnya, korban akhirnya dilarikan ke RS Pelabuhan sekitar pukul 15.00.
"Rekan Max, Kristomus siangnya juga mengeluhkan sakit. Jadi Davis meninggal Minggu (7/12) dan Kristomus meninggal Senin (8/12) pagi," ujar Heny, salah seorang kerabat korban, Senin (8/12).
Diceritakan Heny, korban biasa membeli minuman keras di salah satu toko kelontong di wilayah Kebantenan.
Kabag Pelayanan Pelanggan RS Pelabuhan Jakarta, Nining Sugiharti membenarkan sebelum meninggal, korban sempat menjalani perawatan di RS Pelabuhan Jakarta. Dari kondisi fisik dan riwayat korban sebelum dirawat, pihak rumah sakit menduga korban tewas karena minum miras oplosan.
"Untuk mengetahui detailnya harus dilakukan otopsi. Tapi dari gejala dan penuturan rekan-rekannya, sebelum dirawat korban minum miras. Kami menduga mereka (korban) tewas karena miras oplosan," katanya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cilincing, Iptu Andry Suharto juga membenarkan tewasnya dua pemuda di wilayahnya. Namun, ia menolak memberikan keterangan lebih rinci terkait kematian kedua pemuda tersebut.
"Masih kami selidiki. Kami masih gali informasi dari rekan korban dan saksi lain," tandasnya.