You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Puluhan Anak di Kota Palu Antusias Ikuti Kegiatan PFA
.
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Puluhan Anak dari Kelurahan Buluri di Palu Ikuti Psychological First Aid

Tim Psikososial Provinsi DKI Jakarta melakukan Psychological First Aid (PFA) bagi puluhan anak dari Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah.

Kita lakukan klasifikasi berdasarkan usia

Pantauan beritajakarta.id, sekitar 50 anak anak berusia tiga hingga 18 tahun terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung mulai pukul 14.30 WITA.

Koordinator Tim Psikososial DKI Jakarta, Anna Deasyana mengatakan, kegiatan PFA diawali dengan bernyanyi, yel-yel, dan aktivitas yang menggembirakan hati.

Puluhan Warga Desa Lolu di Sigi Diberi Pelatihan PFA

"Selanjutnya kita lakukan klasifikasi berdasarkan usia. Untuk 11 tahun ke atas kita minta mengisi kuesioner untuk mendapatkan pemetaan kondisi kesehatan mentalnya secara umum," ujarnya, Selasa (23/4).

Anna menjelaskan, bagi anak-anak berusia lima hingga 10 tahun diajak untuk belajar mengidentifikasi aneka emosi dan pikiran yang mereka miliki serta rasakan saat ini. Caranya, setiap anak diberikan kertas berukuran kecil (sticky note) sebagai media untuk menuangkan pikiran dan perasaan mereka.

"Kalau yang berusia lima tahun ke bawah kita ajak untuk mewarnai gambar yang bisa menjadi simbolisasi emosi," terangnya.

Pada tahap selanjutnya, sambung Anna, anak-anak diajak untuk mengimajinasikan tempat yang aman dan nyaman atau dikenal dengan teknik 'Safe Place'.

"Itu bertujuan agar anak-anak memiliki harapan dan mampu membangun kenyamanan diri di tengah situasi pasca bencana yang tidak nyaman," ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, Joko Indro mengatakan, rangkaian kegiatan yang kami berikan kepada anak-anak tersebut untuk mengekspresikan jiwa dan emosi mereka.

"Adanya suasana yang riang gembira akan membuat anak-anak lebih mudah tersembuhkan apabila mereka memiliki masalah psikologi," ucapnya.

Di tempat yang sama, Nasria (40) menuturkan, sebagai orang tua dirinya mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Sebab, anaknya pernah mengalami trauma berat pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami pada September 2018.

"Anak saya yang biasa periang jadi pendiam. Selama ada kegiatan seperti ini hilang sedikit-sedikit dan sekarang sudah mulai aktif main hingga mengaji," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pemprov DKI Komitmen Terhadap Transparansi Pengelolaan Pajak

    access_time17-06-2025 remove_red_eye1968 personDessy Suciati
  2. Ratusan Tenaga Pendidik Diedukasi Budaya Antikorupsi

    access_time19-06-2025 remove_red_eye1526 personFolmer
  3. Komisi A Dorong Reformasi Anggaran dan Tata Kelola Pemerintahan

    access_time20-06-2025 remove_red_eye1359 personFakhrizal Fakhri
  4. Aparatur BPPJ DKI Ditanamkan Budaya Antikorupsi

    access_time17-06-2025 remove_red_eye1208 personFolmer
  5. Beragam Bunga Hiasi Kantor Wali Kota Jakut Jelang HUT ke-498 Jakarta

    access_time19-06-2025 remove_red_eye1161 personAnita Karyati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik