500 Penari Meriahkan Jakarta Selatan Menari
Sebanyak 500 penari terlibat dalam 'Jakarta Selatan Menari' untuk memperingati Hari Tari Sedunia ke-37, di Taman Ayodya, Kebayoran Baru. Tarian topeng Betawi menjadi pilihan dalam peringatan kali ini.
Agar ke depan kualitas dan kuantitas kesenian di Jakarta Selatan khususnya seni tari serta sanggar tari bisa lebih maju,
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan, Imron mengatakan, Hari Tari Sedunia jatuh pada 29 April. Ini merupakan apresiasi dari Pemkot Jakarta Selatan untuk mendukung seniman tari.
"
Agar ke depan kualitas dan kuantitas kesenian di Jakarta Selatan khususnya seni tari serta sanggar tari bisa lebih maju, ” katanya, Senin (29/4).Belasan Anak Antusias Latihan Menari di RPTRA PedongkelanDalam pagelaran ini, para penari secara bersama-sama membawakan tarian topeng Betawi dengan pengembangan sentuhan lebih modern.
"Tema tari topeng samba, yaitu tari kreasi baru yang diadopsi dari pertunjukan topeng Betawi," ujarnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji menambahkan, Pemkot Jakarta Selatan terus mendorong pelestarian dan pengembangan tari-tari tradisional, terutama tarian khas Betawi.
"Ini pertama kali di Jakarta Selatan. Pemkot Jakarta Selatan terus mendukung pelestarian budaya Indonesia, terutama budaya Betawi," ungkapnya.
Salah satu penari Nadiatul (14) asal Pancoran mengaku senang diundang menari di pagelaran Hari Tari Sedunia. Ia mengaku mencintai seni tari sejak duduk di sekolah dasar.
"Kalau latihan saya di RPTRA setiap seminggu dua kali. Senang sekali saya bisa menari di depan banyak orang," tandasnya.