105 Pelajar SMK Ikuti Kelas Industri dari Perusahaan Manufaktur
Sebanyak 105 pelajar dari sekolah menengah kejuruan (SMK) mengikuti kelas industri yang diadakan oleh salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang manufaktur. Pelajar tersebut berasal SMK Negari 4 dan SMK Negeri 36 Jakarta Utara, serta SMK Negeri 53 Jakarta Barat.
sehingga saat murid itu lulus langsung bisa bekerja,
Program kelas industri ini dilakukan di sekolah masing-masing selama dua pekan dan difasilitas pelatihan langsung di perusahaan tersebut selama satu setengah bulan.
Murid SMK Dilibatkan Buat Desain Seragam Lapangan Satpol PPPeserta nantinya akan diajarkan mental dasar dalam bekerja, dasar-dasar teori dan praktik pengelasan, penggunaan alat angkat, serta kedisiplinan.
Kepala SMK Negeri 4, Diding Wahyudin sangat mengapresiasi kerja sama untuk merealisasikan link and match untuk memfasilitasi lulusan SMK di Jakarta agar siapa kerja.
"Saya berharap, seluruh jurusan atau program keahlian di SMK Negeri 4 itu bisa menjadi kelas industri semua, sudah digandeng oleh perusahaan. Artinya, perusahaan sebagai orang tua asuhnya, sehingga saat murid itu lulus langsung bisa bekerja," ujarnya, Rabu (15/5).
Menurutnya, kehadiran kelas industri di SMK selain meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan bekal lebih baik kepada lulusan, juga dapat mendekatkan dengan dunia usaha dan dunia industri.
"SMK itu dikatakan berhasil dalam revitalisasi apabila anak kita belum terima ijazah tapi sudah diterima perusahan, bisa langsung bekerja atau diserap industri sesuai dengan jurusan dan program keahlian," terangnya.
Sementara, Direktur Administrasi PT Komatsu Indonesia, Risdhianto B Irawan menuturkan, link and match antara dunia industri dan pendidikan perlu terus dilakukan dan dikembangkan.
"Kami melakukan kerja sama dengan tiga SMK tersebut dalam bentuk penyelarasan kurikulum, magang guru dan murid, penyediaan alat bantu praktik, serta kelas industri," tandasnya.