Ahok: Jakarta Jadi Contoh Penegakan Hukum
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, TNI, dan Polri menggelar upacara bersama di Silang Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (17/12) pagi.
Karena kita tahu untuk menjadikan kota Jakarta yang dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan damai bagi semua, tentu syaratnya tertib dan taat hukum. Bicara soal ketertiban atau ketaatan, mau tidak mau perlu adanya penegakan hukum
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama didaulat menjadi inspektur upacara yang digelar dalam rangka meningkatkan solidaritas TNI, Polri, dan Pemprov DKI untuk menjaga ibu kota. Turut hadir dalam upacara, Pangdam Jaya Mayjend TNI Agus Sutomo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono.
Basuki terlihat mengenakan seragam PNS warna coklat dan topi baret hitam yang diberikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
pekan lalu.Basuki Terima Baret & Brevet Kehormatan TNIDalam amanatnya, Basuki mengatakan, Pemprov DKI mengucapkan terima kasih atas kebersamaan Polri dan TNI selama ini.
”Karena kita tahu untuk menjadikan kota Jakarta yang dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan damai bagi semua, tentu syaratnya tertib dan taat hukum. Bicara soal ketertiban atau ketaatan, mau tidak mau perlu adanya penegakan hukum," katanya.
Ia mengatakan, penegakan hukum yang akan dan telah diterapkan di ibu kota bersifat manusiawi. ”Alhasil dari penegakan hukum ini kita merasakan kondisi Jakarta saat ini lebih baik," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Basuki mengungkapkan, ide tiga mitra yang digagas oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono sangat baik diterapkan di Jakarta.
Di sisi lain, Pemprov DKI sedang membangun konsep Jakarta Smart City yang diluncurkan pada Senin lalu.
”Dengan penerapan smart city, kita bisa mendeteksi petugas di lapangan posisinya berada dimana. Apapun yang terjadi di titik ini, ada petugas kita di sana,” ucapnya.
Basuki berharap penerapan sistem smart city dapat digunakan bersama oleh Polri dan TNI untuk menjaga keamanan Jakarta.
”Jadi enggak ada lagi nanti petugas yang gugur dalam tugas karena oknum yang tidak bertanggungjawab. Akan ada banyak CCTV, Januari ada 500 langsung selesai, akhir tahun 2015, ada 2.500 CCTV. Kemudian kita juga mau beli motor trail. Jadi nanti petugas nggak perlu patroli mengintai, cukup intai CCTV. Kalau ada mencurigakan langsung lakukan tindakan preventif," jelasnya.
Di akhir pidato, Basuki berharap kebersamaan TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain di Indonesia sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo. Sebab, kota Jakarta sebagai etalase atau model dalam penegakan hukum untuk mewujudkan kondisi aman, nyaman, dan damai.
”Memang, ada banyak kesulitan. Tapi, Pemprov DKI akan membuka pintu bagi TNI dan Polri. Jangan sungkan menyampaikan jika ada kesulitan," ungkapnya.
Usai upacara, digelar pula acara hiburan dan penyerahan door prize bagi aparat Pemprov DKI, TNI, dan Polri yang menghadiri acara.