8 Pengunjung Monas Jadi Korban Pemerasan
Delapan anak baru gede (ABG) asal Indramayu, Jawa Barat melaporkan aksi pemerasan yang menimpa mereka saat berkunjung ke kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).
Mereka minta kami menyerhkan uang dan handphone. Kami tidak berani melawan karena tampang mereka seram-seram, tatoan dan mulutnya bau alkohol
Informasi yang dikumpulkan menyebutkan, kedelapan remaja belasan tahun itu memang sudah lama ingin berlibur ke Monas. Namun sayangnya, saat mereka menikmati keindahan sisi selatan taman terbesar di ibu kota tersebut, mendadak muncul empat pria tidak dikenal.
Kedelapan remaja yang masing-masing bernama Bani (15), Angga (15), Ricky (15), Topan (15), Nasrul (15), Prabowo (15), Idup (15) dan Adha (15) itu dipaksa komplotan ini untuk menjauh dari keramaian.
PKL Monas Lempari Petugas dengan Batu"Mereka minta kami menyerhkan uang dan handphone. Kami tidak berani melawan karena tampang mereka seram-seram, tatoan dan mulutnya bau alkohol," kata Bani sambil menangis saat ditemui di Pospol Monas Timur.
Menurut Bani, komplotan pemeras itu berhasil membawa kabur dua unit handphone merek Nokia, satu handphone Samsung dan uang Rp 200 ribu.
Kepala Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas, Rini Hariani menuturkan, untuk menjaga areal Monas, pihaknya setiap harinya menerjunkan 250 personel petugas keamanan dengan sistem pekerja harian lepas (PHL).
"Mereka bekerja secara bergantian dengan dibagi menjadi empat shift. Selain itu, kami juga melibatkan 80 petugas dari TNI dan Polri untuk ikut berjaga-jaga di Monas," ujar Rini.
Rini mengimbau agar pengunjung Monas meningkatkan kewaspadaannya agar terhindar dari aksi kriminalitas. "Kalau menjadi korban kejahatan, langsung lapor kepada petugas kami agar pelakunya bisa langsung ditangkap," tegasnya.