Gaji PNS DKI Cair Sore Ini
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan gaji PNS DKI cair paling lambat sore ini. Sementara untuk tunjangan baru akan dibayarkan pada bulan Februari mendatang.
Tadi saya sudah panggil Dirut Bank DKI untuk segera mencairkan gaji pokok. Sabar saja kalau tidak siang, ya sore ini pasti masuk ke rekening masing-masing, kan jumlah pegawainya puluhan ribu
"Tadi saya sudah panggil Dirut Bank DKI untuk segera mencairkan gaji pokok. Sabar saja kalau tidak siang, ya sore ini pasti masuk ke rekening masing-masing, kan jumlah pegawainya puluhan ribu," kata Heru, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (8/1).
Total gaji yang dicairkan yakni sebesar Rp 241,339 miliar. Nilai tersebut termasuk juga tunjangan istri dan anak. Total pegawai DKI Jakarta saat ini mencapai 70.049 orang. Sementara tunjangan istri diberikan kepada sebayak 51.396 orang dan 62.178 anak.
Basuki Pastikan Gaji PNS Dibayar Hari IniSementara untuk tunjangan jabatan belum akan dibayarkan. Karena masih dalam proses pendataan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta. "Tunjangan jabatan kemungkinan akan dirapel bulan Februari," ujarnya.
Menurutnya, keterlambatan ini adalah hal yang wajar. Karena baru saja dilakukan perombakan besar-besaran pada 2 Januari lalu. Selain itu, waktu keterlambatan tidak terlalu lama. "Ini kan hanya terlambat tiga atau empat hari, tidak sampai satu bulan. PNS DKI itu manja," tegas Heru.
Biasanya gaji pegawai dibayarkan setiap tanggal 1. Namun jika tanggal satu bertepatan dengan hari libur maka akan dibayarkan pada tanggal berikutnya. "Kemarin kan tanggal 1 merah. Kemudian tanggal 2-nya pelantikan. Jadi kalau normal digaji tanggal 5. Jadi terlambatnya kan tidak lama," ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya meminta maaf kepada PNS atas keterlambatan pembayaran gaji ini. Sebab pihaknya harus berhati-hati dalam memasukkan data pegawai agar tidak terjadi kesalahan. "Saya minta maaf atas keterlambatan itu. Saya harus teliti benar. Jangan sampai datanya salah kan nanti malah jadi masalah," ungkap mantan Walikota Jakarta Utara itu.