You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Djarot Akui Tak Akan Anakemaskan BUMD
.
photo doc - Beritajakarta.id

DKI Tolak Suntik Dana untuk BUMD Berkinerja Buruk

Sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta telah mengajukan penyertaan modal pemerintah (PMP). Namun, Pemprov DKI akan lebih hati-hati dengan permintaan tersebut. Bahkan, untuk BUMD berkinerja buruk dipastikan tidak akan mendapatkan fasilitas tersebut.

Ini perlu kita evaluasi, kita tidak ingin memanjakan dan menganakemaskan BUMD yang tidak profesional

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, tidak akan menaganakemaskan BUMD. Jika kinerja BUMD tersebut dinilai tidak baik, maka pengajuan PMP akan dipelajari terlebih dahulu. Apakah permintaan itu untuk menyehatkan perusahaan atau hanya sekadar permintaan saja.

"Memang perlu dievaluasi apa perlu dengan adanya PMP? BUMD semakin sehat dalam menjalankan fungsinya atau justru ini hanya memanjakan. Ini perlu kita evaluasi, kita tidak ingin memanjakan dan menganakemaskan BUMD yang tidak profesional," kata Djarot, di Balaikita DKI Jakarta, Rabu (14/1).

DKI Suntik 8 BUMD Rp 11,32 Triliun

Dalam Rancangan APBD 2015 pun hanya tiga BUMD yang akan mendapatkan PMP. Ketiganya yakni PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,6 triliun, BUMD Transjakarta sebesar Rp 500 miliar, dan Bank DKI sebesar Rp 500 miliar. Padahal, sebelumnya ada 14 BUMD yang mengajukan PMP pada tahun ini, seperti PT Jakarta Propertindo, PD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya, PD Pasar Jaya, PT Jakarta Tourisindo, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Penjamin Kredit Daerah, PD Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang, PT Pembangunan Sarana Jaya, PT Kawasan Berikat Nusantara, dan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.

"Ada beberapa memang dan perlu kita evaluasi apakah betul-betul positif bagi mereka, atau hanya sekedar hanya tiap tahun dan mengajukan saja," ujarnya.

Menurut mantan Walikota Blitar itu, masing-masing BUMD memang memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Tetapi seharusnya BUMD tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Karena juga harus mendukung pelayanan publik yang dikerjakan oleh Pemprov DKI Jakarta. "BUMD itu tidak melulu 100 persen full bisnis, bisnis ya tapi ada muatan-muatan sosial, tanggung jawab sosial yang harus dipikirkan," tegasnya.

Kendati demikian dia enggan menyebutkan BUMD mana saja yang sering mengajukan PMP, namun tidak ada kemajuan yang berarti.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1223 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1121 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Warga Serbu Pasar Murah di Kelurahan Dukuh

    access_time18-09-2024 remove_red_eye1051 personNurito
  4. Ini Penerima DTKJ Award 2024

    access_time19-09-2024 remove_red_eye1027 personTiyo Surya Sakti
  5. Kalahkan Juara Bertahan, Atlet Tarung Derajat Fariuddin Ishafahani Raih Emas di PON XXI

    access_time19-09-2024 remove_red_eye951 personAldi Geri Lumban Tobing