Dinas KPKP Monitoring Pelaksanaan Program Tani Mas di Dua Sekolah
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan monitoring pelaksanaan program Petani Masuk Sekolah (Tani Mas) sekaligus Panen Sayur Bersama di SMK Negeri 63 dan SMA Negeri 109, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menghasilkan produk pangan dengan bertani,
Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, dua sekolah tersebut ditunjuk menjadi proyek percontohan program Tani Mas yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI mulai akhir tahun 2019.
"Tujuan Tani Mas ini untuk meningkatkan pengetahuan para murid tentang budidaya pertanian. Melalui program ini generasi muda diajak ikut bersama-sama menjadi insan yang bisa menghasilkan produk pangan dengan bertani," ujarnya, Jumat (24/1).
Dua Sekolah Terpilih Laksanakan Program PMS Kementan RIMuji menjelaskan, rata-rata usia petani saat ini sudah berkisar 47 tahun. Apabila tidak dikenalkan kepada generasi muda kemungkinan 10 tahun kemudian sudah tidak ada lagi masyarakat yang bertani.
"Kita harus libatkan generasi muda dan memang dimulai dari sekolah-sekolah lanjutan atas baik itu SMA maupun SMK," terangnya.
Menurutnya, tujuan lain Tani Mas ini adalah menumbuhkan semangat pelajar menjadi agripreneur dan generasi muda tertarik untuk berwirausaha di bidang pertanian. Pasalnya, metode teknologi pertanian yang dikenalkan adalah teknologi yang bisa dikembangkan secara sehat, mudah dilakukan, dan tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.
Ia menambahkan, program Tani Mas dapat meningkatkan ketersediaan dan akses pangan, serta meningkatkan konsumsi sayuran masyarakat Jakarta. Peserta didik bisa meningkatkan konsumsi sayura melalui program ini, sehingga percepatan penganekaragaman konsumsi sayuran bisa dilakukan.
"Kami kenalkan metode yang tanpa menggunakan pestisida kimia, pasti yang dikonsumsi lebih aman dan segar karena begitu produksi bisa langsung dikonsumsi langsung oleh pelajar itu sendiri bersama komite sekolah," kata Muji.
Sementara itu, Pananggung Jawab Urban Farming SMA Negeri 109 Jakarta, Nurul Aini menuturkan, lahan yang digunakan untuk pelaksanaan program Tani Mas saat ini adalah lahan tidur bekas bangunan yang dirobohkan.
"Melalui konsistensi dan kolaborasi antara guru dan peserta didik, kepedulian terhadap pertanian di sekolah semakin berkembang. Terlebih, setelah dilakukan panen semakin banyak yang tertarik," ucapnya.
Saat ini, sambung Nurul, terdapat 11 jenis sayuran yang ditanam. Mereka juga menunjuk Duta Lingkungan dan Green House Community di sekolah tersebut.
"Anak-anak Duta Lingkungan mengajak teman-temannya memelihara kebun. Tiap kelas dapat satu bedengan untuk mereka merawat. Sedangkan, Tim Green House Community fokus pada pembuatan composting," tandasnya.