You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Kisah Dokter Spesilais Paru yang Tangani Pasien Covid-19
.
photo Nurito - Beritajakarta.id

Cerita Tenaga Medis, Berjibaku Tangani Pasien COVID-19 hingga Lawan Kecemasan

Sejak kemunculan kasus Coronavirus Disease (COVID-19) di beberapa negara termasuk Indonesia, profesi tenaga medis menjadi garda terdepan untuk melakukan penanganan. Harapan besar disematkan di pundaknya agar virus yang kali pertama ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok itu bisa segera diatasi.

Harus diakui penanganan pasien COVID-19 ini lebih melelahkan. Terlebih perasaan takut akan tertular juga pasti ada,

Cepatnya penularan dan penyebaran COVID-19 juga menjadi persoalan tersendiri bagi para tenaga medis. Karenanya penanganan yang dilakukan pun harus ekstra karena jika tidak dapat mengancam keselamatan jiwa dirinya, keluarga maupun rekan seprofesi.

Adalah Andika Chandra Putra (43), salah seorang dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur yang kini kesehariannya ikut berjibaku menangani pasien COVID-19.

Komisi B Minta Pemprov Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan

"Selama menangani pasien COVID-19 kita harus lebih ekstra, mandi dan ganti baju saja sehari bisa sampai lima kali. Ini untuk keamanan diri, keluarga dan orang di sekeliling kita," ujar Andika, kepada Beritajakarta.id, Jumat (17/4).

Ayah tiga anak ini melanjutkan, ia bersama rekannya bahkan sempat tidak pulang ke rumah selama dua minggu karena harus menangani puluhan ABK Kapal Pesiar Diamond Princess yang sempat di karantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Alhasil, rasa rindu ingin bertemu keluarga pun harus disimpan dulu demi tugas tersebut.

"Harus diakui penanganan pasien COVID-19 ini lebih melelahkan. Terlebih perasaan takut akan tertular juga pasti ada. Namun coba kita sikapi dengan tenang sambil bermunajat pada Allah SWT, agar semuanya berjalan dengan baik," ucap lelaki jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Dia mengaku, setiap hari setidaknya menangani hingga 100 pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan. Kebutuhan akan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis pun harus tercukupi. Dan ia sangat bersyukur saat ini untuk APD di RSUP Persahabatan telah tercukupi. Meski begitu, ia bersama rekan seporefesinya berharap pandemi COVID-19 ini dapat segera berakhir.

Pria kelahiran Sumatera Barat ini juga juga berpesan kepada masyarakat agar mematuhi imbauan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka penanganan COVID-19. Sebab, hal ini untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar.

"Coronavirus ini virus yang tidak terlihat secara kasat mata namun dapat menular ke siapa saja dan mematikan. Karenanya semua pihak diharapkan bisa bekerja sama untuk menghentikan pandemi COVID-19," kata Andika yang mengawali tugasnya sebagai dokter pada tahun 2003 di RSUP M Djamil Padang, Sumatera Barat.

Yang paling penting lagi, sambung Andika, masyarakat juga diminta tidak menganggap enteng penyebaran virus ini.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pendaftaran Anggota KI DKI 2025-2029 Dimulai 25 Juli

    access_time16-07-2025 remove_red_eye3924 personFolmer
  2. Tim Sepak Bola U-12 DKI Wakili Indonesia Berlaga di Dana Cup Denmark

    access_time16-07-2025 remove_red_eye1706 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Penyintas Kebakaran Bukit Duri Difasilitasi Layanan Adminduk

    access_time21-07-2025 remove_red_eye993 personTiyo Surya Sakti
  4. JPO di Jalan Otista Direvitalisasi, Rekayasa Lalin Dimulai 20 Juli

    access_time17-07-2025 remove_red_eye987 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pramono Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan di Forum PBB

    access_time17-07-2025 remove_red_eye943 personDessy Suciati

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik