Partisipasi KSBB, Pemprov DKI Apresiasi Bantuan Ormas Hindu Buddha Bagi Tenaga Medis
Memasuki masa PSBB Transisi, Program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus bergulir. Begitu pula dengan partisipasi dari masyarakat umum, dunia usaha, komunitas maupun organisasi masyarakat. Salah satunya berasal dari Gema Sadhana, organisasi masyarakat yang menjaring aspirasi masyarakat Hindu dan Buddha Indonesia.
Semua sangat berarti
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza) secara simbolis menerima bantuan dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gema Sadhana, AS Kobalen di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/6). Bantuan yang diberikan antara lain 400 APD, 600 APD Medis, 400 face shield, 500 masker dan 200 botol hand sanitizer kepada Pemprov DKI Jakarta melalui program KSBB yang diperuntukkan bagi tenaga medis untuk penanganan dan pengendalian penyebaran wabah COVID-19 di DKI Jakarta.
"Terima kasih. Tentu kami sangat mengapresiasi berbagai dukungan (dan) bantuan dari Gema Sadhana. Ini bentuk partisipasi, gotong royong dan persatuan kita bersama. Kami Pemprov DKI juga melaksanakan program KSBB. Bantuan dan partisipasi dari semua pihak, dari dunia usaha, berbagai ormas, komunitas dan warga DKI sangat kami apresiasi. Apapun yang diberikan, baik itu masker, APD medis, penutup wajah, sembako, hand sanitizer, semua sangat berarti," ujar Ariza, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Wagub Apresiasi Bantuan Alat Test Swab PCR Bagi Tenaga Medis dan Warga Jakarta dari BNISebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menanggulangi dampak penyebaran dan penularan COVID-19 salah satunya melalui program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB). Pemprov DKI Jakarta memerlukan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak termasuk private sector dan berbagai elemen masyarakat, guna memberikan dukungan dalam menanggulangi, memutus penyebaran, dan dampak dari Pandemi COVID-19 di Ibu Kota Jakarta.
"Pandemi ini tidak hanya menimpa Jakarta, Indonesia, tapi seluruh warga dunia. Untuk itu kita harus bersatu, bersama. Sekalipun kami dan pemerintah pusat telah menyiapkan dana, anggaran, juga bekerjasama. Tentu kami semua membutuhkan partisipasi dukungan dari semua pihak. Kehadiran Bapak dan Ibu di sini sangat membantu kami semua dalam menangani pandemi ini. Semoga kerja sama kita akan terus terlaksana, (dan) dengan kerja sama yang baik di masa (transisi) ini dapat terus menurunkan kurva sehingga ada penurunan penyebaran," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Ariza turut berpesan, agar tetap melaksanakan Protokol Kesehatan dalam berbagai aktivitas keseharian, bekerja maupun aktivitas beribadah di rumah ibadah selama masa PSBB Transisi di Jakarta. Diharapkan dengan bantuan ini, Pemprov DKI Jakarta bersama berbagai elemen masyarakat bisa terus berkolaborasi dalam menekan angka kasus COVID-19 serta menekan dampak yang ditimbulkan khususnya di wilayah DKI Jakarta.
"Masa PSBB transisi ini sangat penting karena kebijakan telah kami susun sedemikian komprehensif. Perilaku warga jadi kunci utama. Sangat ditentukan dari disiplin dan kepatuhan. Untuk itu mohon bantu menyosialisasikan kepada seluruh lingkungan kita. Sampai hari ini kami tetap berlakukan sekolah di rumah; juga beribadah dengan sebaik mungkin selama masa PSBB tetap di rumah. Salat Jumat sekalipun di Masjid, tapi kita bisa menggunakan protokol COVID-19 yang ketat. Begitu juga dengan Vihara, Nasrani, Pura, dan Klenteng mohon semuanya melaksanakan protokol COVID-19 yang ketat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gema Sadhana, AS Kobalen menyatanan bahwa partisipasi yang berikan oleh Gema Sadhana merupakan bentuk kepedulian sekaligus untuk membantu penanganan dan pengendalian COVID-19 di Jakarta.
"Kami dari Gema Sadhana, ormas yang membawahi Hindu, Buddha, Konghucu dan Aliran Kepercayaan, merasa terpanggil bahwa kami adalah warga DKI. Ini satu rasa kepedulian kami kepada Pemprov DKI. Semoga ini berguna bagi kita semua. Penggunaan dan distribusinya kami serahkan kepada Pemprov DKI Jakarta karena lebih tahu kebutuhan di Rumah Sakit," tandasnya.