Kasus DBD di Jakarta Menurun Drastis
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan warga bersama aparat di lingkungan masing-masing sepertinya mulai membuah hasil. Buktinya, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta menurun drastis.
Januari lalu hanya ada 265 kasus DBD dan tidak ada yang meninggal, jadi belum bisa dikatakan KLB
Pada Januari 2015, kasus DBD di Jakarta hanya berjumlah 265 kasus. Angka ini menurun drastis dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 865 kasus. Karena itu, Jakarta belum dalam status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah.
"Januari lalu hanya ada 265 kasus DBD dan tidak ada yang meninggal, jadi belum bisa dikatakan KLB," kata Kusmedi, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (4/2).
Kemayoran Wilayah Paling Rawan DBD di JakpusDia menyebutkan, untuk dapat dikatakan KLB DBD, kasus yang terjadi meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Menurutnya, saat musim penghujan kasus DBD memang biasanya menurun. Menjelang pergantian musim justru ada peningkatan. "Jika kasusnya meningkat dua kali lipat dibanding periode sebelumnya, baru bisa dikatakan KLB," ucapnya.
Dia menyebutkan, terakhir KLB DBD di DKI terjadi pada 1998 lalu. Jumlah pasien saat itu mencapai ribuan. Sementara pada tahun lalu, kasus DBD terbanyak terjadi pada bulan Maret yakni mencapai 1.476 kasus.
Meski demikian, pihaknya terus menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk
di ibu kota. Karena PSN sangat efektif menekan angka kejadian DBD. "Yang penting itu PSN, bukan fogging," ungkapnya.