Wali Kota Instruksikan Kawasan KBT Harus Steril dari PKL
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan dan penjagaan di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) agar steril dari pedagang kaki lima (PKL) setidaknya selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Selama PSBB masa transisi ini kawasan KBT harus steril dari aktivitas PKL,
"Selama PSBB masa transisi ini kawasan KBT harus steril dari aktivitas PKL. Karena kalau dibiarkan khawatir akan terjadi penyebaran COVID-19," ujar Anwar, usai memimpin rapat koordinasi penataan kawasan KBT di kantornya, Kamis (9/7).
Dikatakan Anwar, saat ini kawasan KBT masih dijaga secara ketat sekitar 400 - 500 petugas dari pagi hingga malam hari. Penjagaan masih akan dilakukan hingga PSBB masa tran
sisi berakhir. Jika ada PKL yang tetap nekat berjualan, maka akan ditindak tegas.Ratusan Personel Awasi PSBB di Kawasan KBTMenurut Anwar, kawasan KBT kini menjadi ikon Jakarta Timur yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Keberadaan KBT selain sebagai pengendali banjir juga dijadikan alternatif sarana rekreasi warga.
"Karena itu perlu ada kolaborasi lintas sektor untuk menata kawasan KBT agar kawasan ini menjadi kawasan yang aman, dan nyaman untuk rekreasi, olahraga maupun tempat berinteraksi antar warga," katanya.
Mengenai rencana penataan ke depan, sambung Anwar, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).