Wali Kota Jaktim Panen Sayur Mayur di Kolong Tol Becakayu
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar melakukan panen bersama di lahan urban farming RW 01 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar. Dari lahan seluas 500 meter di Jl Inspeksi Kalimalang atau tepat di kolong Tol Becakayu tersebut menghasilkan 20 kilogram sayur mayur dan umbi-umbian.
Kegiatan ini sangat baik sekali,
Proses panen tak lepas dari andil Kelompok Tani Pilar Jati RW 01 Kelurahan Cipinang Melayu yang setiap harinya mengelola lahan pertanian tersebut. Hasil panen hari ini di antaranya, labu, sawi, dan singkong yang juga dinikmati warga sekitar. Turut hadir dalam panen bersama ini, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Timur, Diah Anwar; Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Uus Kuswanto; Camat Makasar, Kemal Alatas dan Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman.
Panen Padi Bersama Warga, Wagub Ariza Pastikan Program Ketahanan Pangan Terus Berjalan di Tengah Pandemi
"Kegiatan ini sangat baik sekali. Sesuai arahan pak gubernur agar masyarakat dapat memberdayakan dan mampu berinovasi dalam meningkatkan perekonomian atau nilai tambah dalam kehidupan sehari-hari," ujar Anwar, Selasa (21/7).
Menurutnya, apa yang dilakukan warga dengan memanfaatkan lahan kosong di kolong Tol Becakayu dapat dicontoh warga lainnya. Sebab, di tengah pandemi COVID-19, masyarakat masih bisa beraktivitas dengan bercocok tanam. Meski demikian warga tetap diimbau menerapkan protokol kesehatan saat bercocok tanam demi mencegah penyebaran COVID-19.
Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman menambahkan, total hasil panen hari ini sebanyak 20 kilogram yang terdiri dari kol, labu, sawi dan singkong. Proses penanaman dilakukan selama 2,5 hingga tiga bulan.
"Kami akan terus melakukan pembinaan dalam proses bercocok tanam. Bahkan, kami juga kerahkan petugas PPSU untuk melakukan perawatan di lahan pertanian ini," kata Agus.
Ketua RW 01 Cipinang Melayu, Suhardiono menuturkan, panen sayur mayur dan umbi-umbian ini sudah dilakukan dua kali. Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkot Jakarta Timur yang telah memberikan kesempatan kepada warga untuk bercocok tanam. Dengan begitu lingkungan menjadi hijau dan tidak disalahgunakan pihak lain.
"Dengan adanya urban farming atau lahan pertanian ini maka ada nilai tambah bagi warga sekitar. Jika ditangani lebih serius bukan tidak mungkin bisa menghasilkan kesejahteraan bagi warga," tandas Suhardiono.
Dia menambahkan, saat ini di lahas tersebut ditanami beragam jenis sayur mayur dan buah-buahan seperti kol, labu, cabai merah, cabai hijau, pepaya, singkong, jagung, terung, dan kacang panjang.