Djarot Sambangi Posko Pengungsian di Rawa Buaya
Usai memantau lokasi banjir di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Wakil Gubernur DKI Jakarta melanjutkan blusukannya dengan mengunjungi posko pengungsian di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kalau posko jangan dilihat baik tidaknya, tapi fungsinya bisa jalan tidak
Didampingi Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi, Djarot meninjau secara langsung kondis korban banjir yang mendiami tenda pengungsian di Kompleks Victoria Residence Duta Indah. "Secara umum, posko pengungsian di sini berjalan baik. Petugas kepolisian dan TNI juga kita minta bantu keamanan rumah warga yang ditinggal mengungsi," kata Djarot di lokasi, Selasa (10/2).
Dikatakan Djarot, baik buruknya posko pengungsian tidak cukup hanya dilihat dari luar, melainkan dari seberapa optimalnya pelayanan yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan warga. Mengingat, menyelamatkan warga yang terdampak harus menjadi prioritas utama. "Kalau posko jangan dilihat baik tidaknya, tapi fungsinya bisa jalan tidak," katanya.
Banjir Surut, Warga Kembali ke RumahIa mencontohkan, pelayanan yang baik di posko pengungsian di antaranya tersedianya makanan, obat-obatan, pakaian dan toilet untuk mandi cuci kakus (MCK) warga korban banjir. "Untuk menciptakan itu dibutuhkan kerjasama yang sinergi," tuturnya.
Djarot juga mengungkapkan, selain fokus terhadap penanganan warga yang terdampak banjir, pengecekan pompa air juga perlu dilakukan agar bisa dipastikan apakah telah berfungsi maksimal. Begitu pula pintu air dan bendungan di wilayah yang harus dikontrol kekuatannya supaya tidak jebol. "Karena hujan yang turun dua hari ini cukup tinggi intensitasnya. Kalau dinkonversi, hujan dua hari kemarin sama dengan hujan satu bulan," tandasnya.
Ditambahkan Djarot, ke depan, pompa-pompa air yang ada di Jakarta harus terpisah dengan gardu listrik milik PLN. Sehingga ketika listrik dipadamkan di pemukiman warga saat banjir besar, pompa air tetap bisa dioperasikan.