Warga di Ciracas Manfaatkan Lahan Tidur untuk Urban Farming
Beragam aktivitas positif dilakukan masyarakat meski di tengah suasana pandemi COVID-19. Seperti dilakukan sejumlah warga RT 01/10, Kelurahan Ciracas, Ciracas, Jakarta Timur yang memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan urban farming atau sistem pertanian perkotaan.
Awalnya hanya mengisi waktu luang saja,
Di lahan seluas 500 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta tersebut, warga menanam berbagai macam jenis sayur, pohon pelindung maupun pohon produktif seperti, bayam, sawi, labu, tomat, singkong, mangga, belimbing dan ketimun. Bahkan warga juga membuat kolam ikan lele di lokasi tersebut.
"Awalnya hanya mengisi waktu luang saja, karena sejak merebaknya kasus COVID-19 warga banyak mengisi waktu di rumah saja. Alhasil warga akhirnya kompak memilih kegiatan bercocok tanam untuk mengisi waktu," ujar Hendro, Ketua RT 01/10 Kelurahan Ciracas, Senin (10/8).
Urban Farming Kantor Wali Kota Jaktim Panen Sayur MayurDari hanya sekadar mengisi waktu senggang, lama kelamaan warga justru semakin tertarik dengan aktivitas bertani tersebut. Untuk sayur mayur seperti kangkung, sawi, dan ketimun sudah dilakukan panen sebanyak dua kali. Hasilnya dikonsumsi warga. Sedangkan untuk labu, peria dan oyong saat ini tengah menunggu untuk dipanen.
"Kami akan meminta bantuan bibit tanaman dan ikan ke Sudin KPKP Jakarta Timur agar lingkungan semakin hijau dan asri tidak seperti sebelumnya di mana lahan ini dijadikan lokasi pembuangan sampah, puing serta dipenuhi tanaman liar," tandasnya.