Dinas LH Berdayakan PJLP Pendamping Sosialisasikan Biokonversi Maggot
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memberdayakan PJLP pendamping yang tersebar di setiap RW untuk mengedukasi warga terkait pengurangan sampah organik dengan Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) atau maggot.
PJLP ini punya kualifikasi khusus, kita latih. Salah satunya latihan pengelolaan sampah dengan BSF/maggot,
Saat ini, setiap RW di Jakarta sudah memiliki PJLP pendamping, dan 2.400 dari 2.743 PJLP sudah diberi pelatihan, termasuk di dalamnya materi terkait maggot
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, berbekal pengetahuan yang diberikan, PJLP pendamping memiliki kapabilitas membina warga menerapkan pola Plasma Biokonversi BSF.
Seluruh Kasatpel LH Kecamatan Ikuti Sosialisasi Biokonversi MaggotUpaya ini didukung Peraturan Gubernur DKI Jakarta 77 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga pada 12 Agustus 2020 lalu.
"Di dalam mengim
plementasikan Pergub ini Dinas LH menyiapkan tenaga PJLP pendamping RW dari pasukan oranye kami. PJLP ini punya kualifikasi khusus, kita latih. Salah satunya latihan pengelolaan sampah dengan BSF/maggot," ungkap Andono, Selasa (1/9).Andono menjelaskan, di setiap kecamatan se-Jakarta akan tersedia lima sampai 11 unit Inti. Inti-inti ini yang akan memasok bibit maggot usia delapan hari ke plasma-plasma di setiap RW.
Pengawasan di tingkat RW ini bertugas memberikan pakan maggot dengan sampah sisa makanan selama 10 hari sampai usia panen.
"Setiap PJLP ada pengawasnya, yaitu Kasatpel atau Kepala Seksi di Sudin," ucap Andono.
Andono menambahkan, idealnya satu kecamatan memiliki 11 Inti dan tujuh rak Plasma setiap RW. Dengan tujuh rak per RW seluruh sampah sisa makanan dari rumah tangga di Jakarta akan habis.
"Bayangkan jika 2.743 RW se-Jakarta ada lima sampai tujuh unit plasma, ini akan efektif mereduksi sampah organik di Jakarta," tandas Andono.