You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Warga Mendesak Pembuatan Waduk Rawa Kendal Rorotan Dituntaskan
.
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Proyek Waduk Rawa Kendal Masih Terkendala

Warga yang berdomisili di Kelurahan Rorotan dan Marunda di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan belum dirampungkannya proyek pembangunan Waduk Rawa Kendal. Pasalnya, saat curah hujan tinggi, air waduk kerap meluap hingga ke pemukiman.

Pembangunan Waduk Rawa Kendal Masih Terkendala

Proyek Waduk Rawa Kendal yang mulai dikerjakan sejak April 2014 lalu direncanakan memiliki luas hingga 50 hektare. Namun karena alotnya pembebasan lahan, membuat pembangunan waduk dihentikan pada akhir Desember tahun lalu. Total baru 21 hektare yang diserahkan pihak pengembang sebagai kewajiban terhadap Pemprov DKI Jakarta.

Dari luasan 21 hektare yang sudah diserahkan, baru sekitar 7 hektare diantaranya yang digarap sebagai tahap awal. Sedangkan dari luasan tahap awal, baru sekitar 5 hektare yang dikeruk hingga kedalaman 4 meter.

Pengerukan Waduk Rawa Kendal Terhenti

"Waktu hujan deras minggu lalu pemukiman kami terendam banjir hingga 50 sentimeter. Genangan ini baru pertama kali kami alami. Karena sebelum dibangun waduk dan lahan masih berupa sawah, pemukiman kami aman dari banjir," kata Syamsuddin (40), warga RT 04/04, Kelurahan Marunda, Selasa (17/2).

Atas dasar itulah Syamsuddin mengharapkan pengerjaan waduk segera diselesaikan. Dengan begitu wilayah Kelurahan Rorotan dan Marunda dapat terbebas dari genangan.

Kepala UPT Peralatan dan Perbekalan Dinas Tata Air DKI Jakarta, Aris Komaris Nandhika mengakui, pengerjaan terhenti sejak Desember lalu.

"Nanti bulan depan akan kita mulai lagi menyelesaikan tahap awal. Areal waduk juga akan kita rapikan," ujar Aris.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sungai dan Pantai Aliran Timur Dinas Tata Air DKI, Monang Ritonga mengungkapkan, dari 21 hektare lahan yang sudah diserahkan pihak pengembang, belum seluruhnya dapat dikerjakan. Sebab sebagian lokasi terpisah, sehingga pengerukan tidak dapat diselesaikan dalam satu tahap.

"Untuk pembebasan sisa lahan masih dikaji. Apakah nanti melalui APBD, CSR, atau kewajiban pengembang masih kita kaji," tegas Monang.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1511 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1501 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1105 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1062 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1027 personDessy Suciati