Aturan PSBB Disosialisasikan ke Pedagang di Loksem dan Lokbin Jakpus
Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Kooperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Pusat telah melakukan sosialisasi peraturan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pedagang binaan.
Pedagang kuliner hanya boleh melayani pengantaran dan takeway, sementara non kuliner harus menerapkan protokol kesehatan ketat
Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Pusat, Bangun Richard mengatakan, wilayahnya memiliki 65 lokasi penampungan sementara (Loksem) dan empat lokasi binaan (Lokbin) yang tersebar di delapan Kecamatan.
52 Pedagang di Loksem Rawa Barat Ikut Rapid TestSesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta, para pedagang bidang kuliner hanya boleh melayani pengantaran dan
takeway ."Sedangkan untuk non kuliner boleh buka tetapi menerapkan protokol penanganan Covid-19 seperti membatasi pengunjung 50 persen, pakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan jaga jarak," ujarnya, Senin (14/9).
Ia melanjutkan, pada pelaksanaan PSBB kali ini, pihaknya tidak menerapkan aturan ganjil genap pada loksem dan lokbin. Hanya saja, pembatasan pengunjung maksimal 50 persen dari daya tampung.
Apabila terdapat pemilik usaha di loksem atau lokbin yang melanggar, akan dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis oleh petugas Sudin PPKUKMP Jakpus.
"Untuk jam operasional nggak ada, mengikuti jadwal lama antara pukul 09.00-16.00 WIB. Tidak ada sistem ganjil genap lagi, pengunjung yang dibatasi hingga 50 persen," tandasnya.