Bangun Halte Sementara Pengganti Halte Transjakarta BI, Ini Rekayasa Lalinnya
PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mendukung kelancaran pembangunan dua halte Transjakarta sebagai pengganti Halte Bank Indonesia (BI). Rencananya, pembangunan dua halte sementara itu akan berlangsung 17 - 25 Oktober 2020.
Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek MRT Jakarta Fase 2,
Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar mengatakan, setelah merampungkan pembongkaran JPO Bank Indonesia, tahapan konstruksi selanjutnya yakni membongkar Halte Transjakarta Bank Indonesia sebagai salah satu persiapan pembangunan struktur Stasiun MRT Thamrin.
"Untuk memastikan pelanggan Transjakarta yang menggunakan Halte Bank Indonesia tetap terlayani, dua halte Transjakarta sementara sebagai pengganti Halte Bank Indonesia akan dibangun. Pembangunan kedua halte sementara tersebut berlangsung mulai 17 – 25 Oktober 2020," ujar William, Jumat (16/10).
Operasional MRT Jakarta Kembali NormalDikatakan William, kedua halte sementara tersebut akan berada di depan Thamrin 10 Food & Creative Park untuk arah Blok M dan di depan Bank Indonesia untuk arah Kota.
"Pemilihan lokasi sudah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan berbagai pihak seperti, Dishub DKI Jakarta dan PT Transjakarta. Desain fisik kedua halte pengganti tersebut akan dibangun seperti halte permanen, dan sesuai dengan standar pelayanan minimum untuk Halte Transjakarta," katanya.
Untuk mendukung pekerjaan pembangunan halte sementara Transjakarta, sambung William, diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan pada tanggal 17 - 25
Oktober 2020, mulai pukul 22.00 - 05.00, di depan Thamrin 10 Food & Creative Park dan di depan Bank Indonesia, dengan detail sebagai berikut;Pertama, Jl MH Thamrin di depan Thamrin 10 Food & Creative Park arah Blok M dan Jl MH Thamrin depan Bank Indonesia arah Kota, yang semula terdiri dari empat lajur kendaraan regular dan satu lajur Transjakarta (4+1), akan menjadi dua lajur kendaraan regular dan satu lajur Transjakarta (2+1).
Kedua, rambu-rambu lalu lintas dan barriers akan dipasang sebelum pekerjaan dimulai.
PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama dengan kontraktor pelaksana (Shimizu-Adhi Karya Joint Venture) senantiasa mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan kerja dalam setiap pekerjaan. PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung.
"Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek MRT Jakarta Fase 2. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas konstruksi di lapangan," tandasnya.